TOTABUANEWS, BOLTIM – Selain temuan atas pekerjaan fisik dan perjalanan dinas, BPK memberikan temuan sementara yang bersifat administratif kerugian sementara sekitar Rp 1,6 miliar.
Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah (DPPKAD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Oskar Manoppo, masih banyak satuan kerja belum memahami penerapa sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual. “Ini masa transisi, BPK juga memahaminya. Kedepan kita akan perkuat lagi penerapan sistem akuntasi berbasis akrual ini,” katanya.
Dia mengungkapkan temuan tersebut berasal dari beberapa di Dinas pekerjaan umum sekitar Rp 1 miliar, temuan di Dinas perindustrian dan perdagangan atas pembangunan tiga unit pasar. “Ada juga temuan di dinas kelautan dan perikanan senilai Rp 190 juta,” ungkapnya.
Juga melakukan pembelian tiket pesawat di travel. Namun terdapat selisih harga antara harga tiket di travel dan maskapai penerbangan. “Selisihnya cukup besar untuk semua SKPD mencapai Rp 160 juta,” bebernya.