Pemerintah Belum Bisa Pastikan Ramadhan Dimulai Besok

0
232

TOTABUANEWS, NASIONAL – Pemerintah belum bisa memastikan kapan jatuhnya 1 Ramadhan. Pasalnya pemerintah masih  akan menggelar sidang isbat sebagai penentuan awal Ramadhan 1437 Hijriah pada Minggu (5/6/2016) hari ini. Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan, sidang isbat akan dimulai usai shalat magrib dengan sebelumnya dipaparkan laporan pantauan hilal dari 30 titik di seluruh Indonesia.

“Insya Allah Minggu sore (hari ini, red), kita undang semua ormas-ormas keagamaan, para ulama, tokoh-tokoh islam, perwakilan negara sahabat, akademisi, astronomi dan pihak terkait lainnya,” kata Lukman, saat ditemui di rumahnya dinasnya komplek Widya Chandra, Pasar Minggu, Sabtu (4/6/2016).

Menurut perhitungan hisab, kata Lukman, 1 Ramadhan akan jatuh pada Senin (6/6/2016) namun meskipun demikian, pemerintah akan tetap menggelar sidang isbat sebagai sebuah tradisi rutin. “Supaya kemudian dua metoda ini kita lakukan bersama untuk saling melengkapi dan saling menyempurnakan,” kata Lukman.

Dia menambahkan, jika bulan baru atau hilal bisa terlihat pada Minggu, 5 Juni 2016, bisa dipastikan puasa akan dilaksanakan pada Senin, 6 Juni 2016. “Tapi kalau tidak ada satupun yang melihat hilal, itu artinya kita menggenapkan syaban menjadi 30 hari, artinya puasanya baru lusa (tanggal 7),” lanjutnya

Lukman enggan berspekulasi terkait kapan bulan baru akan terlihat. Dia menegaskan, penetapan 1 Ramadhan baru bisa diputuskan setelah ada hasil dari sidang isbat. “Kita harus menunggu pada 5 Juni sore hari posisi hilal itu ada dimana, apakah dimungkinan untuk dirukyat atau tidak,” ucapnya.

Pada tahun ini pantauan hilal akan digelar di 30 titik di Indonesia mulai dari ujung timur Papua hingga paling Barat Aceh.

Untuk di Jakarta sendiri, pantauan hilal menurut Kemenag, akan dilakukan di tiga titik yakni, di Masjis Jami’ Al-Musari’in Basmol, Jakarta Barat, Pulau Karya, Kepulauan Seribu dan Kanwil Kemenag DKI Jakarta.

Formalitas

Sementara itu menurut Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, sidang isbat yang rencananya akan dihelat Minggu sore hanyalah formalitas.

Yunahar mengatakan hasil yang dicari sudah ditemukan terlebih dahulu.
Sejumlah ormas Islam besar seperti Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan 1437 hijriyah jatuh pada Senin 6 Juni 2016.

Sementara, ormas Islam besar lainnya, kata Yunahar, seperti Nahdlatul Ulama tak berbeda. “Jelas sama (jatuhnya awal Ramadhan 1437 hijriyah) ini besok (dalam sidang isbat) karena sudah empat derajat. Besok pada 29 Syaban, besok sore, pada saat matahari terbenam, bulan masih berada di atas ufuk,” ujar Yunahar Ilyas saat dihubungi, Sabtu (4/6). “Sidang isbat hanya formalitas saja,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadhan dan 1 Syawal 1437 hijriyah, yakni masing-masing 6 Juni dan 6 Juli 2016.

Itu diumumkan sejak April 2016. Dia memaparkan progres tersebut sebagai upaya untuk menyatukan cara penentuan awal hijriah secara global.

Pada 28-30 Mei lalu, ada pertemuan para ulama dan pakar astronomi Islam di Istanbul, Turki.

Di sana disepakati penyusunan Kalender Hijriyah Global, yang dapat berlaku untuk umat Islam sedunia.

Namun, kesepakatan ini tak bersifat mengikat bagi negara-negara peserta, termasuk Indonesia.

Kendati begitu, menurut Yunahar, pihaknya berharap pemerintah Indonesia menindaklanjuti hasil pertemuan skala global itu.

“Saya enggak tahu, kalau di Indonesia bisa menerima enggak. Kalau Muhammadiyah, pasti menerima,” kata dia.

Sumber: Wartakota.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.