TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya menekan angka Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) di akhir tahun anggaran. Oleh karena itu, setiap program dan kegiatan yang dilaksanakan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus dimaksimalkan, sehingga anggaran yang telah ditata dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk setiap kegiatan bisa terserap.
Seperti diketahui, di triwulan III tahun anggaran 2016 ini, semua program dan kegiatan di SKPD sedang berjalan, bahkan beberapa diantaranya telah selesai dilaksanakan. Salah satunya adalah bazar ramadhan yang pelaksananya adalah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal (Diseprindagkop-PM). Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, dialokasikan anggaran sebesar Rp216 juta dalam APBD. Besaran anggaran itu diperuntukkan pada biaya pemasangan kanopi, listrik, honorarium panitia dan petugas keamanan di tiga lokasi kegiatan yang dikelola oleh Pemkot, yakni Jalan Bogani, Ibolian dan Bumbungon. Namun dalam pelaksanaannya, bazar ramadhan yang dikelola Pemkot dengan menggunakan dana APBD hanya yang berada di Jalan Bogani, sedangkan di dua lokasi lainnya dilaksanakan oleh pemuda Kelurahan Gogagoman.
Kepala Disperindagkop-PM, Herman Aray mengaku, tidak semua anggaran yang dialokasikan habis terpakai untuk pelaksanaan bazar ramadhan. Itu artinya, sisa anggaran yang tak digunakan tersebut akan menjadi Silpa di akhir tahun anggaran. “Anggaran yang disiapkan tidak habis terpakai. Itu akan kita geser dikegiatan lain pada APBD Perubahan,” kata Aray, yang juga ketua panitia bazar ramadhan.
Ditanya soal rincian anggaran yang digunakan selama pelaksanaan bazar ramadhan, ia mengaku belum mengetahui angka pastinya. “Yang jelas setiap pembayaran, baik itu sewa kanopi, listrik dan honorarium ada kwitansinya dan bisa dipertanggungjawabkan,” sebut Aray.