Deprov Belum Tuntaskan Banyak Ranperda

0
36
Deprov Belum Tuntaskan Banyak Ranperda
TOTABUANEWS, MANADO – Akhir-akhir ini memberitakan terkait adanya agenda Anggota Dewan yang doyan keluar negeri, menjadi tranding topic. Bukan tidak beralasan tentunya, apalagi dalam rangka menjalankan tugas. Namun, sebagian kalangan menilai, agenda keluar negeri terlalu berlebihan. Pasalnya, masih banyak tugas anggota dewan khususnya DPRD Sulawesi Utara (Sulut) yang belum dituntaskan. Belasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), termasuk Ranperda inisyatif misalnya masi menjadi momok perbincangan hangat.
Lantas, apa yang harus menjadi solusi atas semua itu, barangkali ada yang harus diprioritaskan, entah tugas di daearah atau luar negeri. Disi lain, beberapa Ranperda usulan Gubernur Olly Dondokambey menimbulkan kontradiktif di jajaran pimpinan DPRD Sulut. Stevanus Vreeke Runtuh (SVR) misalnya, sempat menyentil perda khas Gubernur tumpang tindih. “Bukan mengelah, namun kita harus lebih jelih membuat perda. Seharusnya, pansus berkoordinasi dengan pimpina dewan bahwa ada usulan perda dari pemerintah provinsi. Jika ada usulan perda sudah ada kaitannya dengan perda lain maka, itu hanya menambah-nambah kerjaan saja,”beber SVR, dalam rapat Baleg belum lama ini, SVR seakan tidak mengetahui adanya perda usulan Gubernur. Dari tumpukan perda yangt belum terselesaikan, salah satunya Perda Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), menurut Ketua Pansus BUMD Teddy Alexander Kumaat, Ranperda tersebut belum dituntas karena belum ada persetujuan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri), mengacuh pada UU Kemendagri itu sendiri. “Jadi soal payung hukumnya mereka masih berbeda. Karena memang undang-undang BUMD itu tahun 60-an belum ada revisi sampai hari ini. Itu masalahnya. Bayangkan saja sudah sejak orde lama,” terang Kumaat, Senin (08/08) kemarin, di Ruang Komisi II DPRD Sulut. Disisi lain, menurut Gubernur OD, telah teragendakan beberapa waktu ke depan bahwa, lagi-lagi anggota dewan akan bertanmdas keluar negeri. “Kebetulan Duta Besar (Dubes) Perancis mengundang Pemerintah provinsi dan DPRD Sulut untuk datang berkunjung. Ini kesempatan kita untuk memperkenalkan budaya Sulut di kancah International, salah satunya kita akan coba menawarkan alat musik kolintang, mengingat pihak perancis mengaku tertarik dengan alat musik kolintang,” ungkap Dondokambey. “Mudah-mudahan dalam APBD Perubahan nanti ada penghematan yang dilakukan SKPD, sehingga bisa dialokasikan anggaran untuk kita Go International,” tandas Dondokambey.
David Rumondor

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.