TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Perisitiwa kebakaran di Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Boltim, beberapa hari lalu, menyisahkan banyak cerita. Bukan soal peristiwanya, tapi proses penanganannya yang masih menjadi buah bibir di masyarakat. Petugas pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota (Pemkot) menjadi sasaran. Tak sedikit masyarakat yang menyalahkan Pemkot lantaran saat itu belum sempat mengirimkan bantuan Damkar ke lokasi kejadian.
“Jangan lagi dipolemikkan. Mari kita duduk satu meja dan mencari solusinya bersama-sama,” sebut Wakil Walikota, Jainudin Damopolii.
Diungkapkannya, koordinasi antar kepala daerah terkait penanganan masalah yang terjadi khususnya di wilayah yang berbatasan sangat perlu dilakukan. “Saya pribadi berfikir susah apa membawa damkar itu kesana (Boltim). Tapi ada aturan yang mengatur masing-masing organisasi. Secara hukum harus ada regulasi yang memayungi kita. Intinya harus saling berkoordinasi,” ujarnya.
Ditambahkannya, semangat mototompiaan, mototabian bo mototanoban harus ditanamkan dalam diri kita masing-masing. “Jangan sampai moto leluhur kita sekadar tulisan di spanduk, tapi tidak di dalam hati. Jangan sampai ada sekat diantara kita hanya karena beda warna. Kita semua ini bersaudara,” tambahnya.
Peliput : RMM