TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Karyawan PT Mulia Bakti mengeluhkan besaran gaji yang dibayarkan pihak perusahaan. Pasalnya, manajemen perusahaan yang mengelola Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Desa Poyowa Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan itu hanya memberikan gaji di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP).
“Kami bekerja sesuai ketentuan, tapi gaji yang diterima tidak sesuai UMP,” sebut salah satu karyawan, yang meminta namanya tak dikorankan.
Tak hanya soal gaji, ia juga mengeluhkan janji perusahaan soal pengurusan BPJS kesehatan terhadap semua karyawan di perusahaan tersebut yang tak kunjung direalisasikan. “Sampai saat ini janji itu belum terealisasi. Itu hanya surga telinga buat kami karyawan. Harusnya perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberikan gaji yang setara UMP, kemudian janji untuk pengurusan BPJS direalisasikan,” kesalnya.
Kepala Operasional PT Mulia Bakti, Rizal, mengungkapkan, pembayaran gaji karyawan disesuaikan dengan job kerja masing-masing karyawan. “Tidak semua karyawan menerima gaji yang sama, karena disesuaikan dengan beban kerja karyawan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker), Ratna Adharani mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan karyawan tersebut. “Kami akan turun ke lapangan untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Kalau memang demikian, tentu ada sanksi yang akan diberikan ke perusahaan,” ungkapnya.
Peliput : RMM
