‘Melisa’ Bikin Marah Warga Tiberias

0
1618
Dua Pelaku Pemblokiran Jalan Tiberias Ditetapkan Tersangka
Blokir jalan: Warga Desa Tiberias saat melakukan aksi memblokir  jalan Trans Sulawesi.(foto:dok)
TOTABUANEWS, BOLMONG  – Ratusan warga Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, Rabu (14/09/2014), melakukan aksi memblokir  jalan Trans Sulawesi, dengan menebang sejumlah pohon besar di pingir jalan.
Akibatnya, pohon yang berukuran besar tersebut, menutupi jalan dan membuat arus lalu lintas lumpuh total dengan panjang berkilo meter baik dari arah Kotamobagu maupun sebaliknya.
Informasi berhasil dirangkum harian ini, aksi yang dilakukan sekitar pukul 16.00 Wita itu, diduga dipicu karena tersinggung masyarakat Desa Tiberias atas pembakaran spanduk penolakan terhadap beroperasinya PT Melisa yang mengarap lahan Hak Guna Usaha (HGU) di desa mereka dan sekitarnya.
Tak pelak, aksi pemblokiran jalan tersebut, mendapat protes dari warga desa sekitar dan penguna jalan. Adu mulutpun sempat terjadi.
Camat Poigar, Deker Rompas SE MM, ketika dikonfirmasi harian ini via seluler, membenarkan adanya warga di wilayah yang dipimpinnya itu melakukan aksi dengan memblokir jalan.
“Itu dipicu karena penolakan PT Melisa,” ucapnya.
‘Melisa’ Bikin Marah Warga Tiberias
Blokir jalan: Warga Desa Tiberias saat melakukan aksi memblokir  jalan Trans Sulawesi.(foto:dok)
Lanjutnya, upaya untuk menenangkan warga yang mengelar pemblokiran jalan terus dilakukan pihak kecamatan.
“Kami sedang berupaya menenagkan warga dan meminta mereka untuk membuka pemblokiran jalan,” akunya.
Saat disingung mengenai aparat kemanan, dia mengatakan saat ini pihak Kepolisian dari Polsek Poigar dibantu Koramil, talah bersiaga dilokasi agar hal-hal yang tak iginkan tidak terjadi. Namun tidak sebanding dengan jumlah massa.
“Sudah dilokasi tapi massa yang mengelar aksi blokir jalan lebih banyak,” ujarnya.
Sementara itu, aparat Kepolisian dari Korps Brigade Mobil (Brimob), yang datang sekitar pukul 19.00 Wita, untuk menenangkan massa aksi dari warga Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, yang memblokir jalan Trans Sulawesi, berakhir dengang suara letupan senjata.
Salah satu saksi mata, Inca Bangki, menuturkan warga yang mengelar aksi sejak sore hari itu, memblokir jalan dengan menumbangkan sejumlah pohon di pinggir jalan hinga menutupi semua badan jalan. Arus lalu lintas-pun terhambat hingga berkilo meter panjangnya.
Kepolisian datang dengan jumlah personil yang cukup banyak tersebut, langsung bernegosiasi dengan massa aksi yang memblokir jalan.
Namun, negosiasi yang dilakukan beberapa kali tersebut, menemui jalan buntuh.
Akibatnya, Kepolisian mengambil langkagh tegas untuk membubarkan massa aksi dan membuka blokade jalan agar arus lalulintas kembali normal.
“Polisi datang sekitar jam 19.00 Wita. Sedangkan suara tembakan terdengar sekitar pukul 20.00 Wita. Ketika ada suara tembakan sekitar dua kali, warga langsung lari meninggalkan lokasi,” tutur Inca, saat diwawancarai harian ini via seluler.
Bahkan kata Inca, sebagaimana informasi dilokasi, dalam pembubaran massa aksi, ada korban.
“Ada korban tapi kemungkinan besar bukan karena senjata. Karena sempat terjadi saling lempar batu,” ungkapnya.
Camat Poigar, Deker Rompas SE MM, ketika dikonfirmasi malam tadi, membenarkan adanya suara tembakan untuk membubarkan massa aksi.
“Iya ada suara tembakan. Kalau tidak salah, gas air mata,” aku Rompas.
Saat disingung mengenai korban jiwa, Deker Rompas, tidak dapat memastikannya.
“Belum pasti jika ada korban karena situasi baru mulai beransur kondusif,” tukasnya.
TIM TOTABUANEWS

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.