TOTABUANEWS, BOLTIM – Pekerjaan proyek fisik yang bersumber dari dana APBD 2016 mendapat sorotan tajam dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Mereka menilai, pekerjaan yang sedang berlangsung terancam selesai tidak tepat waktu. Menurut Anggota Komisi II Samsudin Dama ST, berdasarkan temuannya dilapangan banyak pekerjaan yang realisasi fisiknya dibawa 30 persen, “ada beberapa proyek yang kita telusuri bakal selesai tidak tepat waktu, Memasuki triwulan terakhir, masih banyak pekerjaan projek yang realisasinya masih rendah, sehingga dikuatirkan tidak selesai sesuai kontrak pekerjaan,” kata politisi PAN ini.
Ketua Badan Kehormatan Dekab Boltim ini mengatakan, jika pelaksanaan proyek fisik tidak selesai tahun ini, pihaknya bakal memanggil pihak-pihak terkait, “Kami mendesak dinas yang memiliki pekerjaan fisik, memonitor pekerjaan agar selesai sesuai dengan kontrak,” tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Muhammad Assagaf juga pesimis pekerjaan proyek fisik bakal tak selesai sesuai waktu yang ditargetkan, “Pembangunan tiga gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di kawasan perkantoran bakal tidak selesai tepat waktu,” sebut Assagaf, beberapa waktu lalu.
Sementara, Bupati Sehan S Landjar sudah menegaskan, agar pekerjaan proyek tersebut dipacu, “Pekerjaan fisik harus dimaksimalkan, harus selesai sesuai waktu kontrak. Pelaksana pekerjaan yang tidak mampu akan disanksi, tidak bisa mengikuti lelang proyek tahun depan,” tegas Eyang pada evaluasi kinerja beberapa waktu lalu.