Beranda Daerah Boltim Eyang Hadiri Pembukaan Kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana
TOTABUANEWS, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Landjar SH, Kamis (13/10/2016) menghadiri pembukaan sekaligus dialog dalam rangka peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2016 yang berlangsung di Kota Manado.
Momentum tingkat Nasional serta menghadirkan perwakilan dari Negara asean ini dihadiri langsung oleh Kepala BNPB Pusat. Kegiatan ini juga merupakan ajang untuk selalu mengarus utamakan PRB sehingga kesadaran tangguh melekat pada masyarakat dan menjadi suatu budaya dalam menghadapi bahaya dan bencana.
Konteks tersebut terangkum ke dalam tema acara Peringatan Bulan PRB, ‘Gerakan Pengurangan Risiko Bencana untuk Ketangguhan’. Peringatan tahunan ini memberikan kesempatan untuk mensosialisasikan kegiatan dan konsepsi PRB oleh berbagai pihak.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei berpesan bahwa kompleksitas dari strategi penanggulangan bencana membutuhkan kerjasama, kolaborasi, dankomitmen semua pihak sebagai upaya mengembangkan budaya pengurangan risiko bencana. “Konsekuensi dari kemitraan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu”, kata Willem yang juga selaku Chair pada Pertemuan ke-4 ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Manajement (AMMDM).
Disisi lain, Bupati Boltim memberikan apresiasi tinggi kepada pihak penyelenggara sekaligus seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan PRB ini. Menurut Bupati, cukup banyak permasalahan yang muncul di tiap Daerah di Indonesia, terutama dalam hal Penaggulangan Bencana, “Kondisi Negara saat ini perlu di dialogkan, sebab kegiatan seperti ini dapat melahirkan solusi-solusi terhadap semua masalah di Daerah,” kata Ryang sapaan akrab Bupati.
Bahkan menurut Bupati, Pemerintah perlu melakukan kegiatan pertemuan seluruh Pimpinan daerah seperti ini secara rutin dan berkesinambungan, mengingat masyarakat di Daerah sangat membutuhkan hasil buah pikiran yang dapat menyentuh langsung ke masyarakat, “Manfaat dari kegiatan seperti ini, khususnya dialog antar kepala Daerah dan pimpinan pusat, antara lain dengan tersalurnya aspirasi dan kebutuhan rakyat di daerah. Sehingga bisa menjadi acuan Menteri di berbagai sektor selaku perpanjangan tangan presiden dalam merumuskan suatu strategi pembangunan yang tepat sasaran. Sebab, hingga saat ini masih banyak kebijakan atau program pembangunan Pemerintah Pusat yang diperuntukkan ke daerah, yang dinilai belum tepat sasaran, karena tidak diketahui persoalan di daerah jelasnya seperti apa,” tambah Bupati.
Diketahui, Peringatan Bulan PRB di Kota Manado merupakan penyelenggaraan ke-4 sejak dilangsungkan pertama kali di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 2013 lalu. Berturut-turut penyelenggaran acara ini berlangsung di Kota Bengkulu, Bengkulu (2014), Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015) dan kali ini Kota Manado, Sulawesi utara.
BNPB melibatkan ribuan peserta dari berbagai mitra penanggulangan bencana, seperti kementerian/lembaga, TNI, Polri, organisasi masyarakat, organisasi internasional, lembaga PBB, organisasi kebencanaan, akademisi, relawan dan masyarakat.Penyelenggaraan acara ini berlangsung secara pararel dengan acara internasional lain yaitu Pertemuan ke-29 ASEAN Committee on Disaster Management, ASEAN Day on Disaster Management dan Pertemuan ke-4 AMMDM.
Peliput : Dicky Mamonto