ADVETORIAL, KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu Ir Tatong Bara membuka secara resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD), dalam rangka penyusunan rencana penanganan, dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan (RP2KPKP), yang dilaksanakan di Sutan Raja Hotel Kotamobagu pada Kamis (13/10/2016).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah Kota Kotamobagu dalam rangka mendukung pencapaian target nasional yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional yakni Universal Acces (100-0-100) yang terdiri dari program pengembangan permukiman berkelanjutan untuk mencapai 100 persen akses air minum,mengurangi kawasan kumuh hingga 0 persen dan 100 persen akses sanitasi untuk masyarakat.
Sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2015-2019, pemerintah pusat melalui Dirjen cipta karya telah berkomitmen untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan khususnya yang ada di wilayah perkotaan,melalui pelaksanaan program Kota tanpa kumuh dan program penanganan kawasan permukiman kumuh di perkotaan.
“Untuk itu, melalui diskusi ini saya berharap program kotaku tanpa kumuh di Kota Kotamobagu akan berada pada angka 0 persen,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut dikatakan, Interfensi dan perhatian yang kuat dari pemerintah pusat dan provinsi dalam menyamakan program yang telah di gagas pemerintah pusat yaitu penyamaan 100-0-100, sehingga nantinya akan di dapat anggaran yang lebih besar dan lebih fokus dari pusat maupun provinsi” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Kepala SKPD lingkup pemerintah Kota Kotamobagu, para narasumber DR.Feronica Kumurur selaku tenaga ahli pendamping penyusunan rencana penanganan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan, Alfrits Makalew,ST.MSi mewakili kepala Satker (PPKP) Perkotaan Pengembangan kawasan Permukiman Provinsi Sulut, para lurah/kepala desa se Kota Kotamobagu serta para peserta diskusi.
TIM TOTABUANEWS