TOTABUANEWS, BOLMONG – Pemilih pemula di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) belum bersikap. Mereka masih cenderung labil dalam menentukan siapa yang akan dipilih pada tanggal 15 Februari 2017 mendatang.
Berdasarkan data yang dihimpun melalui website www.kpu.go.id dalam daftar pemilih sementara (DPS) Pilgub 2015 lalu, terdapat 4.292 pemilih dari total pemilih 189.057 dengan persentase 2,32 persen (selengkapnya lihat grafis, red).
“Sampai saat ini saya belum bisa menentukan sikap siapa kandidat yang bakal dipilih,” ujar Riska M, salah satu pemilih pemula di Pantura. Ia berharap, pemimpin yang bakal terpilih ke depan agar bisa memperhatikan para pelajar yang menimba ilmu di luar daerah. “Setidaknya harus diperhatikan. Paling tidak ada beasiswa bagi mahasiswa yang belajar di luar daerah maupun lainnya,” katanya.
Sama halnya dikatakan Rico, warga Dumoga mengaku masih ikut-ikutan dengan teman-temannya. “Kalau torang dimana rame di situ torang. Nanti no datang depe waktu baru torang mo pilih siapa tu calon mo coblos (kalau saya ikut ramai. Nanti waktunya kami akan pilih saat mencoblos,red),” ujarnya ke Radar Bolmong, pekan lalu.
Sementara itu, Ketua KPU Bolmong Fahmi Gobel menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula di tiap sekolah, agar mereka ikut berpartisipasi dalam Pilkada serentak pada Februari 2017 mendatang. “Para pelajar masih kurang mengetahui soal Pilkada serentak, karena mereka baru mengikuti Pilkada,” katanya.
Pihak KPU nantinya akan mensosialisasikan soal Pilkada serta pentingnya ikut serta dalam pesta demokrasi lima tahunan. Menurut Fahmi, semua pihak harus bahu membahu untuk menyukseskan Pilkada serentak baik dari kalangan pelajar, guru, karyawan, kaum ibu, maupun lanjut usia. “Kami terus menggencarkan sosialisasi dengan mendatangi lembaga maupun instansi di masyarakat agar Pilkada ini sukses ,” ujarnya.
Pengamat politik Muhamad Jabir, mengatakan pemilih pemula rata-rata belum memiliki idiologi, sehingga mereka masih cenderung ngambang dalam bersikap, menentukan siapa yang mereka akan pilih.
Menurutnya, pemilih pemula lebih cenderung terhadap euforia. “Mereka biasanya berpikir dimana yang ramai di situlah mereka. Kegiatan kandidat bersifat menghibur mereka paling sukai. Atau berdasarkan hobbi mereka,” ujarnya.
Meski jumlah pemilih kecil, 2,3 persen, namun kata Jabir tidak bisa dianggap remeh. “Memang memfokuskan menggarap pemilih pemula atau menciptakan branding untuk pemilih pemula tidak bisa begitu difokuskan. Karena ada perbedaan mencolok, meski belum diteliti, antara karakteristik pemilih yang telah memiliki ideologi dengan pemilih pemula,” ujarnya.
Meski begitu, pemilih pemula lanjut yang sudah banyak mendampingi kandidat di Pilkada ini mengatakan, pemilih pemula dapat menjadi penentu kemenangan. “Di Pilkada Bolmong hanya ada dua calon. Mereka akan menggarap pemilih yang bukan pemilih pemula yang jumlahnya seimbang. Nah, posisi tawar pemilih pemula ada di sini. Mereka cenderungnya memilih siapa,” pungkasnya. (*)
Jumlah Pemilih Pemula
Laki-Laki : 2.143 pemiih
Perempuan : 2.149 pemilih
Total : 4.292 pemilih
Persentase : 2,32 persen
Pemilih :
Laki-Laki : 95.884
Perempuan : 88.881
Total : 184.765
Peresentase : 97,68 persen
Jumlah pemilih keseluruhan 189.057
Catatan: – Jumlah daftar pemilih masih bersifat sementara
Daftar pemilih diambil pada www.kpu.go.id
TIM TOTABUANEWS