Momen 212 Bagi 28 Pewarta Asal Bolmong Raya

0
148

Oleh: Surahman Mokoagow

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – 212 menjadi momen yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Di mana, pada tanggal tersebut ribuan umat muslim memadati bundaran HI sebagai lanjutan aksi bela Islam 4 Nopember 2016 belum lama ini.

Namun tak kalah menariknya, 212 ternyata menjadi momen tersendiri bagi para Pewarta Bolaang Mongondow Raya (BMR). Betapa tidak, bermodalkan niat untuk diakui legalitasnya, dengan segala keterbatasan,  28 Wartawan diiringi doa orang-orang terkasih, sejak Senin (28/11/2016), dengan penuh percaya diri memantapkan langkah menuju Gedung PWI Manado, guna mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Sulut.

Sebelum kegiatan inti, dilaksanakan Pra UKW (29-30 Nopember 2016), dipimpin langsung Ketua Drs Vouke Lontaan  dan Wakil Ketua BIDANG Pendidikan dan Pelatihan, Merson Simbolon SE M Si.

Pada tahap ini, unjuk kebolehan mulai dipertontonkan para calon peserta. Ego masing-masing pribadi mencuat untuk menampilkan yang terbaik.

DEPRESI

Usai pra, mulai Kamis (01/12/2016) peserta dihadapkan pada kegiatan utama. Sikap percaya diri serta mental yang awalnya menggebu-gebu,  tak bertahan lama. Keberanian seakan luluh lantak, manakala para penguji mulai memasuki ruang ujian.

Tekanan demi tekanan, satu per satu mulai menggerogoti pribadi masing-masing peserta. Rasa panik makin melanda, tatkala tugas seorang  pewarta disuguhkan dengan limit waktu yang seadanya.

Hardikan Penguji kerap menyadarkan para peserta, yang larut dalam lamunan memikirkan materi berita, awal tulisan dimulai dari mana.

Kejut jantung serta aliran darah makin terasa, keringat dingin mengalir deras membasahi wajah bak di neraka. Terlebih, hasil jerih payah para peserta, banyak yang dilemparkan Penguji tanpa belas kasih.

Di mulai pukul 16.00 dan berakhir pukul 22.00 Wita, para peserta tak lepas jua dari kemelut jiwa. Bahkan, kesan  UKW hari pertama, terus menghantui hingga dalam tidur peserta.

Macam ekspresi dan tabiat tak biasa, merajalela ke segenap peserta. Belajar hingga Subuh,  serta menghubungi orang-orang terkasih untuk mendapatkan restu dan motivasi, tak lupa dilakukan demi mendapatkan predikat kompetensi.

Bahkan, sejumlah peserta merasa tak kuat dan ingin menyudahi saja. Namun berkat dorongan dari sejawat, motivasi untuk maju, kian tumbuh dan menggebu.

ASA 

Bangun lebih awal, para peserta mulai sibuk mempersiapkan diri. Jumat (02/12/2016),  bagi penjual pulsa merupakan hari meraup rezeki. Namun, menjadi hari yang sibuk bagi para pejabat khususnya yang ada di wilayah BMR.

Betapa tidak, pada hari itu, peserta diharuskan untuk menghubungi para pejabat,  sebagai rangkaian dari materi UKW. Sejumlah peserta pun oleh Penguji diminta untuk membuktikan, sejauh mana relasi yang berhasil dibangun sang Wartawan, selama menekuni bidang profesinya itu.

Kode Etik Jurnalis (KEJ) menjadi perhatian utama para Penguji, saat memantau jalannya aktivitas selama UKW berlangsung.

Pada akhirnya, detik yang ditunggu-tunggu pun tiba. Salah satu penguji, Sayid Iskandar Syah, mengumumkan hasil pencapaian. Riuh ria serta tepuk tangan peserta bergemuruh, memenuhi seisi ruangan menyambut kelulusan seluruh peserta.

Jumat (02/11/2016), sekitar pukul 11.00 Wita, secara resmi UKW ditutup oleh Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Sasongko Tedjo, yang juga telah membuka secara resmi kegiatan itu.

Acara penutupan ditandai dengan penyampaian pesan dan kesan oleh Direktur Beritatotabuan.com, Junaidi Amra. (*)

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.