TOTABUANEWS, BOLMUT – Optimalisasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), mulai dipertanyakan. Betapa tidak, kebutuhan listrik di pusat pelayanan kesehatan andalan Bolmut itu, hanya bergantung pada pasokan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Boroko. Secara langsung jika terjadi pemadaman listrik, maka fasilitas penerangan di RSUD Bolmut pun ikut padam.
Tokoh masyarakat Desa Bolang Bolang Itang, Ramses Sondakh, menyayangkan kondisi fasilitas Penerangan di RSUD Bolmut tersebut.Pasalnya, pada Minggu malam (15/1) kemarin, terjadi 2 (dua) kali pemadaman lampu dengan durasi yang cukup lama oleh pihak PLN Boroko. Kondisi itupun diikuti oleh padamnya fasilitas penerangan di RSUD Bolmut.
“Bagaimana bisa menangani pasien yang sedang dirawat, jika fasilitas penerangan di RSUD Bolmut tidak berfungsi saat terjadi pemadaman listrik dimalam hari?”, Tanya Sondakh.
Lanjutnya, ia menyayangkan Kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bolmut, yang tidak didukung oleh opsi penerangan cadangan saat terjadi pemadaman listrik.
“IGD adalah bagian terpenting dari rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien yang harus ditunjang oleh fasilitas yang memadai, tidak terkecuali alat penerangan. tapi yang terjadi malah sebaliknya, jika terjadi Pemadaman, maka lampu di IGD pun ikut padam”, sesalnya.
Di tempat terpisah, Direktur RSUD Bolmut, dr Fitri Eka Akub saat dikonfirmasi TOTABUANEWS, Selasa (17/1) kemarin mengakui keterbatasan pasokan listrik di RSUD Bolmut jika terjadi Pemadaman oleh PLN Boroko.
Diakuinya, hal ini disebabkan oleh kondisi Genset di RSUD Bolmut dalam keadaan rusak, karena salah satu komponen, yakni dinamo starter pada genset tersebut sudah tidak berfungsi lagi.
“Kami sedang mencari penyedia stock dinamo starter, agar genset tersebut bisa segera diperbaiki. karena sangat sulit mendapatkannya di wilayah Indonesia. terinformasi, Komponen Dinamo starter Genset tersebut hanya dijual di China”, terang Akub.
Peliput : Fadlan Ibunu