Kandang Babi di Belakang Masjid Raya Kotamobagu Dikeluhkan

0
1442
Kandang Babi di Belakang Masjid Raya Kotamobagu Dikeluhkan
ilustrasi
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Salah satu warga Kelurahan Sampana Chrysti Manossoh Rabu (18/01/2017), keluhkan adanya ternak dipelihara dalam wilayah Perkotaan Kotamobagu. Dirinya Berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu dapat memperhatikan hal tersebut.
“Minta Tolong bagi yang memelihara Babi dibelakang rumah saya, tepatnya belakang eks Kantor DPRD KK. Kami sudah merasa terganggu dengan bau kotoran, yang sampai terhirup diruang makan. Dan yang saya tahu ini masih dalam Kota. Saya berharap Pemerintah memperhatikan hal ini,”ungkap Manossoh.
Lurah Sampana, Ivone Patricia Rundengan menanggapi, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotamobagu. “Untuk yang disampaikan ibu Christy sudah ditindaklanjuti dengan DLH. Mulai hari ini sampai besok ada tim dari kelurahan dan DLH turun langsung ke lokasi,” tanggap Lurah.
Terpisah, Kepala DLH Kotamobagu Alex Saranaung mengatakan, telah menurunkan personil mereka dilokasi. Serta diberikan rekomendasi untuk dipindahkan ternak tersebut.“Sudah di cek tadi dan memang kandang Babi tersebut tidak memiliki ijin, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Ternak memang harus 200 meter dari perkotaan. Dan selama ini saya tidak pernah memberikan rekomendasi memelihara ternak dalam perkotaan. Lebih lengkap lagi bisa hubungi Pak Hardi Mokodompit selaku Kadis Pertanian dan Perikanan,” kata Alex.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu Hardi Mokodompit mengatakan, pihaknya tidak masuk pada ranah kandang ternak. Hanya wilayah ternak saja yang mereka perhatikan.
“Kalau masalah kesehatan ternak itu wilayah kami, tapi untuk urusan kandang hingga perda Ternak itu urusan DLH. Intinya kami tidak memberikan rekomendasi untuk memelihara ternak diwilayah perkotaan,” tutup Hardi.
Tim Totabuanews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.