TOTABUANEWS, BOLTIM – Masyarakat Kabupaten Bolaang Timur (Boltim) diminta berperan mencegah penyebaran penyakit Human Immuno Deficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), karena hingga kini pengobatannya belum ditemukan.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi, jumlah warga yang teridentifikasi positif penderita HIV/AIDS di Boltim tercatat 10 orang. Namun, dari 10 orang tersebut dilaporkan sebanyak 7 orang meninggal dunia dan sisanya 3 orang masih dalam pengobatan diagnosa.
“Hingga saat ini, penderita HIV/AIDS diboltim cukup tinggi, tingkat kematian akibat penyakit ini pun besar dari 10 penderita 7 orang sudah meninggal dunia. Kami berharap masyarakat berperan aktif pencegahan HIV/AIDS,” kata Marsidi.
Menurut dia, penyebaran penyakit HIV/AIDS itu ada beberapa faktor yang bisa menularkan antara lain pergaulan seks bebas, penggunaan jarum suntik bekas narkoba, transfusi darah dari penderita positif, serta melalui air susu ibu, namun, sebagian besar dari total 10 penderita HIV/AIDS itu akibat seks bebas, dan jarum suntik narkoba. “Kami berharap masyarakat tidak melakukan pergaulan seks bebas maupun narkoba guna mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS,” sarannya.
Banyak penderita penyakit tersebut yang tidak terdeteksi oleh tim medis karena mereka tak mau dilakukan pemeriksaan, sedangkan yang diketahui menderita HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan tim medis. “Kami terus mengoptimalkan sosialisasi dan kampanye baik di sekolah maupun masyarakat untuk menanggulangi penyebaran virus mematikan itu,” jelasnya.
