TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kotamobagu (KK) Irawan Bambang Ginoga mengungkapkan, pihaknya tengah merencanakan program pengembangan pakaian adat Mongondow. Hal ini bertujuan untuk mengangkat kembali kebudayaan yang mulai ditinggalkan.
“Bukan hanya di lingkup SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah,red). Di sekolah pun, akan diwajibkan saat upacara mengunakan pakaian adat, kita (Disbudpar) juga akan mengajak masyarakat untuk menggunakan pakaian adat Mongondow. Nantinya, kita akan tentukan hari untuk menggunakan pakaian adat,” kata Irawan Bambang Ginoga saat diwawancarai Totabuanews, Kamis (19/01/2017).
Lanjutnya, pakaian adat Bolaang Mongondow sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat. “Untuk upacara perayaan hari ulang tahun Kota Kotamobagu di bulan Mei mendatang, nantinya semua peserta upacara yang hadir, diwajibkan menggunakan pakian adat Mongondow,” ucapnya.
Selain itu, peran Wartawan sangat penting untuk mempromosikan pakaian baju adat di Bolaang Mongondow, Khususnya di Kota Kotamobagu. “Media juga adalah sumber untuk menyampiakan sesuatu kepada khalayak. Kita juga akan ajak para wartawan untuk turut mengunakan baju adat di hari tertentu,” ujar Bambang.
Terpisah, salah satu wartawan Bolmong Raya Junaidi Amra mendukung rencana Disbudpar tersebut. “Bagi saya itu adalah hal yang positif. Itu merupakan upaya untuk memajukan serta membangkitkan kembali budaya mongondow yang saat ini mulai ditinggalkan,” kata pemred salah satu media oniline di BMR ini.
Namun kata Jun, sasaran yang tepat itu ada di pada anak-anak siswa, karena mereka adalah generasi penerus
“Iya betul peran wartawan itu sangat penting karena sebagai penyampai informasi, kita sih mendukung-dukung saja tetapi sasaran yang tepat itu adalah siswa,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan mengusulkan agar disbudpar bekerja sama dengan dinas pendidikan.
