TOTABUANEWS, BOLMONG – Melalui program nikah massal ditahun ini, Pemkab Bolmong melalui Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Disdukcapil) Bolmong telah sukses nikahkan sebanyak 300 pasang warga Dumoga Timur dan Dumoga Utara.
Kepala Disdukcapil Bolmonng, Iswan Gonibala mengatakan, ini sudah menjadi program Pemkab Bolmong dari tahun sebelumnya, melalui Disdukcapil untuk membantu warga yang kurang mampu dalam proses pernikahan. “Bersyukur antusias warga yang ikut memang sangat terlihat, bahkan hingga mencapai 300 pasang,” ungkapny, Rabu (10/5/2017).
Menariknya, dalam proses nikah masal tersebut diikuti oleh peserta lansia, bahkan dijelaskan Gonibala, peserta lansia hingga setengah dari seluruh pasang yang ada.
“Program ini ternyata bisa dibilang sukses, bahkan perserta lansia yang ikut hingga setengah dari jumlah keseluruhan,” bebernya Gonibala.
Tujuan dari nikah massal ini, supaya tidak ada lagi yang namanya kumpul kebo. Dirinya mengaku, sempat kesulitan karena ada yang telah bersama dalam waktu yang sudah cukup lama. “Sebenarnya ada dokumennya. Tapi masih mau cari ke pendeta, ke kelurahan, dan itu sudah sangat sulit, karena sudah terlalu lama. Jadi kami putuskan ikut dinikahkan saja,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Disdukpencapil Bolmong, Farida Mooduto mengatakan nikah massal di Dumoga Timur dan Utara ini merupakan tahap pertama dari program tersebut. “Untuk nikah massal kemarin dilaksanakan di dua titik. Nanti tanggal 16 Mei nanti kita akan laksanakan lagi di Kecamatan Poigar, kemudian akan dilanjutkan pada bulan Juli, jadi pelaksanaan program ini per triwulan,” ujarnya.
Disdukcapil Bolmong menargetkan 1.500 pasangan non muslim yang menikah tahun 2017 ini dan juga terus mendorong pemuka agama dan pemerintah setempat agar proaktif pada warganya dalam mengsosialisasikan program tersebut. “Mereka harus proaktif pada warganya yang masih belum menjadi pasangan sah. Mendorong warganya segera jadi pasangan suami istri yang sah. Jika tahun ini kita masih fokus pada non Mulsim, tahun depan program nikah masal ini untuk pasangan muslim,” tandasnya.
Hal tersebut disambut baik warga Bolmong, seperti penuturuan Hendli Dampi SH Warga Dumoga, menurutnya program nikah masal oleh Pemerintah ini sangatlah positif kata Hendli, tidak semua masyarakat yang langsung mampu mengurus proses pernikahan, dikarenakan faktor ekonomi.
“Selain supaya tidak ada lagi yang terkesan kumpul kebo, ini juga sangat membantu warga yang kurang mampu, kalau begini kan sudah sah, dan tidak ada masalah lagi dalam bermasyarakat karena identitas sudah sah yaitu menikah,” tutupnya.
Ebby Makalalag