TOTABUANEWS, BOLMONG – Cuaca ekstrim yang terjadi hampir sepekan di sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), termasuk Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), membuat sejumlah ruas jalan di Bolmong tertutup longsor.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang berhasil dihimpun media ini, saat ini Jalan penghubung Kotamobagu-Doloduo tepatnya di jalan Tumuyu Bolaang Mongondow (Bolmong) lumpuh total. Ini diakibatkan curah hujan dengan intensitas tinggi yang membuat tanah longsor dan pohon tumbang hingga menutup ruas jalan.
Kejadian tersebut membuat para pengendara menuju Dumoga, Doloduo, dan Bolsel belum bisa melintasi jalan tersebut. begitupun dengan arah yang berlawanan. “Masih menunggu sementara dikeluarkan material tanah dan pohon tumbang. Sudah ber jam-jam menunggu karena harus pulang, semoga cepat selesai penanganannya,” ungkap Hendro Manggopa saat hendak melintasi jalan tersebut dari arah Kotamobagu menuju Dumoga.
Selain itu, pada Sabtu, (3/6) Jalan Bilalang-Apado juga tertutup longsor pohon tumbang pada ruas jalan penghubung Desa Bilalang IV – Desa Apado dan Desa Kolingangaan. Delapan spot longsor sehingga akses transpotasi saat ini tidak bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Sangadi Kolingangaan Reky Waleleng mengatakan, untuk akses jalan ke arah Kolingangaan hingga saat ini tidak bisa dilintasi kendaraan. “Ada empat titik yang sangat parah,” ungkapnya.
Kejadian hampir serupa juga terjadi dijalan penghubung Pontodon-Insil tepatnya di Desa Sinsingon sekira pukul 05.30 Wita tertutup longsor. Pada pukul 17.00 Wita juga di susul dengan tanah longsor dan pohon tumbang pada ruas jalan penghubung Desa Bilalang IV-Apado dan Kolingangaan Kecamatan Bilalang dengan jumlah delapan spot longsor, dan tak bisa di lalui kendaraan.
Di susul dengan kejadian serupa tepatnya di jalan Tumuyu Kecamatan Lolayan, pada Minggu (4/6) pagi tadi, juga membuat akses jalan Kotamobagu-Bolsel lumpuh total.
Tak hanya tanah longsor dan pohon tumbang. Keberadaan air yang ada di beberapa sungai yang ada di Bolmong juga tampak tak bisa menampung kapasitas air, hingga sudah merembet ke area perkebunan warga. Terpantau, di sungai Ongkag Dumoga yang berhulu di Jembatan kaiya dan Inobonto sudah besar dan membuat warga resa, apalagi kalau sudah menggenagi tanaman.
“Ya, tanaman sudah digenangi air, apalagi yang ada di dekat sungai. Air saat ini sudah merembet ke area perkebunan, sudah pasti tanaman jagung, cabe, dan tanaman yang tidak tahan genangan serta arus air akan rusak, kalau hujannya terus berlangsung pasti akan berpotensi terjadi banjir,” ungkap sejumlah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong Channy Wayong meminta kepada masyarakat Bolmong agar terus berhati-hati. Terutama yang tinggal di daerah rawan terjadi bencana. “Baik yang tingga di daerah rawab terjadi tanah longsor dan pohon tumbang, juga di area yang rawab terjadi banjir,” ungkap wayong.
Ditambahkan, setiap pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat juga harus berhati-hati. “Apalagi berkendara pada saat hujan. Harus berhati-hati, karena potensi terjadi longsor dan pohon tumbang pada musim penghujan seperti ini sangat tinggi,” tuturnya.
Terpisah, Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk juga mengimbau supaya para orang tua juga memperhatikan anak-anak saat kondisi seperti ini. “Anak-anak harus diperhatikan, supaya tidak bermain di area rawan longsor, serta jangan dibiarkan bermain di tepi sungai kalau kondisi air sungai masih besar seperti ini. Ini supaya kita terhindar dari hal yang tidak kita inginkan, intinya kita sama-sama terus berhati-hati,” tutupnya.
Peliput: Ebby Makalalag