TOTABUANEWS, BOLMONG – Jumlah penerima Beras Sejaterah (Rastra) di Kabupaten Bolmong berkurang sebanyak 10 persen atau sebanyak 1.892 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM), dari 18.919 di tahun 2016 menjadi 17.027 di tahun ini.
Menurut Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Syafrudin Mashanafi, berkurangnya jumlah penerima raskin dikarenakan beberapa faktor, seperti peningkatan perekonomian masyarakat.
“Harapan kita setiap tahunnya penerima raskin bisa menurun. Itu menandakan ekonomi masyarakat sudah meningkat,” ujarnya, Kamis (13/7/2017).
Dia menjelaskan, kuota raskin yang diterima 17.027 RTS-PM sebanyak 3.064.860 Kilogram (Kg) yang didistribusikan setiap bulan sebanyak 283.785 Kg per bulan. “Setiap penerima mendapat 15 Kg, dengan harga tebus Rp 1.600 satu Kg. Harganya tak boleh lebih dari yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pihaknya terus mengawasi penyaluran raskin mulai dari bulog ke desa dan dari desa ke penerima. “Kita juga sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengawal bersama proses penyaluran raskin. Jadi kalau ada yang menyimpang, pasti akan diproses sesuai aturan,” tambahnya.
Kasubag Sarana dan Prasarana, Fadly Mokodongan, mengakui pihaknya banyak mendapat keluhan dari masyarakat soal kualitas raskin yang diterima. Namun demikian, hal itu langsung dikonfirmasikan ke pihak Bulog untuk diganti dengan beras dengan kualitas baik dan layak konsumsi.
“Setelah di konfirmasi ke pihak Bulog, alasan mereka sudah terlalu lama di gudang, karena petunjuk teknis dari pusat terlambat turun jadi penyalurannya juga terhambat. Tapi yang mendapat beras seperti ini sudah langsung ditukar,” tukasnya.
Peliput: Ebby Makalalag