TOTABUANEWS, BOLMONG – Aktivitas penambangan liar di Blok Bakan makin hari makin berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Desa Bakan.
Betapa tidak, untuk saat ini saja warga Bakan sudah tak bisa lagi menggunakan air sumur untuk kehidupan sehari-hari mereka. Diduga, air yang biasa mereka gunakan untuk memasak, saat ini sudah tercemar limbah beracun dari lokasi tambang.
“Untuk makan dan minum serta mencuci beras saja, kami sekarang ini hanya mengunakan air isi ulang dengan harga 5000 rupiah satu gelon aqua, dan diantar pemilik depot air. karena air sumur kami tak bisa lagi digunakan, untuk makan minum dan cuci beras, karena sudah tercemar limbah,” jelas warga Bakan Marho Mokoginta.
Bukan hanya itu saja kolam ikan yang ada diseputaran tapagale mati karena airnya sudah tercemar. Begitupun persawahan dibolaang sudah tidak bisa lagi digunakan karena tanah persawahan sudah bercampur dengan matrial pertambangan.
Marko-pun menyebutkan nama penambang besar dilokasi blok bakan yang memiliki lokasi pertambangan biasa disapa om Tole.
“Dan bukan hanya om Tole’ banyak penambang lainnya diatas. cara pengolahan mereka sembarangan. banyaknya sisa matrial pengolahan yang mengandung racun hanya dibuang begitu saja dilokasi,” kantanya.
“kerja mereka itu mengunakan sistim perendaman, dan semua sisa matrial yang habis direndam mengunakan racun sianida karbon dan kapur dubuang begitu saja oleh para penambang,” jelas Marho.