TOTABUANEWS, BOLSEL – Diguyur hujar lebat selama dua hari 1 malam, tiga desa di Kecamatan Pinolosian Tengah, direndam banjir. Pantauan media ini, yang terparah yakni di Desa Mataindo, Tobayagan dan Torosik.
Di Desa Torosik sendiri, penyebabnya selain debit air dari tiga sungai yang mengintari desa tersebut naik karena intensitas hujan yang cukup tinggi, juga disebabkan jebolnya tanggul sungai Asam di Desa Adow, dan tanggul di belakang perkampungan Desa Torosik, ditambah meluapnya sungai Mopopungu dan sungai Poyowa di belakang pemukiman Desa Torosik.
Bencana banjir tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Hingga pukul 21.30 Wita, banjir masih belum surut. Diperkirakan bencana masih terus menghantui masyakarat, karena hujan hingga saat ini masih terus mengguyur daerah itu.
Sangadi Torosik, Muhamad Bakri Mokoagow, kepada TOTABUANEWS menuturkan, masyarakat hanya bisa pasrah dan berdoa, semoga bencana banjir ini segera reda.
“Juga kami berharap kepada instansi terkait, baik provinsi maupun kabupaten, dapatturun melihat kondisi masyarakat yang ada,” ujarnya.
Menyikapi bencana banjir tersebut, Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu SIP, menginstruksikan kepada instansi terkait untuk turun langsung ke lapangan, guna melakukan evakuasi bagi warga yang rumahnya tergenang air akibat luapan sungai.
“Bupati telah mengintruksikan kepada instansi terkait, Camat dan Sangadi (kepala desa) untuk mengevakuasi warga yang rumahnya tergenang air,” jelas Kabag Humas Pemkab Bolsel, Ahmadi Modeong.
Lanjutnya, Bupati juga mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengungsi dari lokasi yang berpotensi banjir terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. “Warga harus waspada. Bagi yang tinggal di kebun sebaiknya kembali ke kampung. Begitu juga masyarakat yang tinggal di dekat bantaran sungai, untuk sementara mengungsi ke tempat yang aman,” kata Kabag Humas meneruskan instruksi Bupati.
Tim Totabuanews