TOTABUANEWS, BOLMONG – Memasuki triwulan III tahun anggaran 2017 ini, kas keuangan daerah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengalami kekurangan (defisit) sebesar Rp136 miliar.
Hal itu disebabkan, pengeluaran yang lebih besar dari pada dana yang dianggarkan lewat APBD tahun 2017. Salah satu dampak terbesar dari defisit anggaran di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong ini, adalah gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dua bulan terakhir terancam tidak terbayarkan. Untungnya, Pemkab Bolmong sigap dan cepat mengambil langkah dalam mencari solusi. Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Tahlis Gallang, membeberkan, ada beberapa indikator yang menyebabkan defisit anggaran. “Salah satunya ada kesalahan pencatatan saat penganggaran awal,” beber Tahlis.
Alhasil, setelah dilakukan evaluasi kembali, malah ada kelebihan anggaran (surplus) sebesar Rp9 miliar. Mantan Sekda Bolsel dan Kotamobagu ini bersyukur karena permasalah keuangan tersebut telah mendapat solusi. Ketika ditanya mengenai faktor apa yang menjadi solusi atas defisit tersebut, Tahlis menjelaskan, semua terjawab, dirinya menemukan adanya kesalahan pencatatan. “Ada pencatatan yang meleset. Masih ada 5 miliar lagi yang dibagikan ke Desa melalui dana ADD. Sedangkan untuk DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun 2016 yang belum terbayarkan, juga teratasi. Kita terbantukan dengan adanya pembayaran 44 miliar dana DAK,” ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk penataan kota, lanjut Tahlis, Pemkab telah menyiapkan pengadaan tiga unit mobil pengangkut sampah, dan akan mengangkat 20 orang petugas kebersihan. Selain itu, gaji Pol-PP juga akan dinaikan hingga 50 persen.
“Mobil pengangkut sampah kita siapkan 3 unit, untuk 20 orang petugas kebersihan. Kita juga adalkan kendaraan dinas operasional untuk Pol PP,” tandasnya.
Peliput: Ebby Makalalag