TOTABUANEWS, BOLMONG – Wilayah Kabupaten Bolmong hingga saat ini masih sangat rawan terjadi tanah longsor dan pohon tumbang. Hal ini disebabkan cuaca buruk yang disertai hujan dan angin kencang. Belum lama ini, puluhan pohon besar tumbang di Desa Tuyat Kecamatan Lolak yang posisinya melintang tepat di jalan Trans Sulawesi.
Tak hanya itu, Rabu (30/8/2017) sekira Pukul 16.30 Wita, di ruas jalan Matali-Torosik Desa Matali Baru, Kecamatan Lolayan, terjadi bencana tanah longsor yang juga disertai pohon tumbang sebanyak empat titik, dua titik wilayah Bolmong dan dua titik masuk wilayah Bolsel yang merupakan jalan penghubung Bolmong, Bolsel dan Kota Kotamobagu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, Channy Wayong mengatakan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
“Untuk kejadian di Desa Tuyat Kecamatan Lolak, dibantu personil TNI serta warga setempat kami langsung membersihkan pohon tumbang tersebut,” katanya.
Sementara itu, untuk longsor di di ruas jalan Matali-Torosik Desa Matali Baru, Kecamatan Lolayan, setelah berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional selaku penanggung jawab ruas jalan tersebut serta Polsek Lolayan, pembersihan material longsor mulai dilakukan hari ini, Pukul 09.30 Wita dengan menggunakan alat beratexcavator bantuan dari Dunia Usaha PT Pilar Dasar Mandiri. “Pembersihan dua titik longsor untuk wilayah Bolmong sudah selesai dilaksanakan, dan saat ini alat berat sudah memasuki wilayah Bolsel untuk penanganan dua titik longsor.
Dirinya mengimbau bagi para pengendara dan masyarakat untuk tetap berhati-hati, jika melintas di area rawan bencana. “Bukan hanya pohon tumbang saja, masyarakat serta pengendara harus menghindar dari daerah rawan longsor. Karena untuk saat ini angin kencang disertai hujan masih melanda Kabupaten Bolmong,” imbaunya.
Lanjutnya, warga dan pengendara juga harus berhati-hati dan mewaspadai potensi longsor di ruas jalan Pinogaluman-Doloduo (Pindol), dan Ruas Jalan Matali-Torosik. “Apalagi Bolmong saat ini terus terjadi hujan deras dan disertai angin kencang. Kita harus terus berhari-hati,” tutupnya.
Peliput: Ebby Makalalag
