Pendamping Desa di Bolmong Tak Berikan Dampak Maksimal

0
142
Pendamping Desa di Bolmong, Tak Memberikan Dampak Maksimal

TOTABUANEWS, BOLMONG – Sumber daya pengelola Dana Desa (Dandes) di Bolaang Mongondow (Bolmong) masih rendah. Para sangadi pun sangat memerlukan bantuan pendamping desa.

Namun sayangnya, keberadaan pendamping desa di Bolmong tak memberi dampak maksimal untuk kemajuan desa. Sebab pendamping di sejumlah desa jarang datang.

Sjoni Sengkey Sangadi Labuan Uki, mengatakan. Sudah beberapa minggu belakangan pendamping di desanya tak datang. Padahal desa memerlukan tenaganya.

“Pendamping sudah tak datang-datang lagi. Padahal kualitas sangadi kasian masih di bawah untuk mengelola dana desa. Kami butuh pendampingan untuk itu,” ujarnya, Senin (14/8/2017).

Sjoni sendiri mengaku, masih kesulitan menyusun rencana maupun pertanggungjawaban Dandes. Itu pula yang terjadi pada umumnya sangadi di Bolmong. Keberadaan pendamping ini pun tak memberi dampak signifikan.

“Semoga pemkab melihat ini. Biar pendamping desa maksimal kerjanya. Kami membutuhkan pendamping desa, biar semua kendala yang ada bisa diatasi,” ucap Sjoni.

Jika Labuan Uki, jarang dikunjungi pendamping desanya, Desa Bolangat tidak. Pendamping desanya aktif mengunjungi lapangan. Namun sangadi Yokber Tasundu mengatakan keberadaannya kurang efektif.

“Kami butuh pendamping desa sarjana teknik. Karena untuk penyusunan RAB, butuh perhitungan yang detail tentang infrastruktur. Sedangkan yang ada sekarang bukan orang teknik,” ujarnya.

Yokber mengaku untuk penyusunan laporan keuangan ia tak terkendala. Untuk itu ia meminta agar ada pendampingan orang teknik di desanya.

“Kan pendamping desa menaungi tiga desa per orang. Ada pendamping kecamatan juga. Satu orang saja satu kecamatan itu sudah bisa. Ini sudah pernah disampaikan ke DPRD,” ucapnya.

Elsye Pitoy,  legislator dari PDIP mengatakan pemerintah seharusnya memerhatikan

pendamping di tiap desa. Sebab mereka merupakan ujung tombak pengembangan kualitas sumber daya pengelola desa.

“Kalau kondisinya seperti itu ya sangat disayangkan. Belum lagi dengan kemampuan pendamping desa itu, seperti kebutuhan sarjana teknik itu. DPRD akan mendorong pemerintah untuk itu,” jelasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Albert Tangkere mengatakan jika sangadi menemukan ada pendamping desa yang jarang datang, segera laporkan.

“Mereka di bawah kementerian langsung dan ada koordinatornya di kabupaten. Kami tetap berkoordinasi. Laporkan pendamping malas, akan kami beri evaluasi,” jelasnya.

Peliput: Ebby Makalalag

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.