TOTABUANEWS, BOLTIM – Untuk meningkatkan pelayanan sekaligus menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Kamis (14/9/2017) melalui Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menggelar kegiatan di Desa Tutuyan.
Kegiatan digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tutuyan, bersama instansi terkait yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Boltim Ir Hi Muhammad Assagaf.
Menurut Hj. Rahmi Olii SPsi selaku Kasi perlindungan anak dan pelayanan bagi anak DP3A dan juga sebagai pengurus P2TP2A, divisi pelayanan psikologis P2TP2A, merupakan wadah yang bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan perempuan dan anak korban kekerasan, selain itu untuk mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan kesetaraan gender di berbagai bidang kehidupan perempuan dan anak secara menyeluruh.
“P2TP2A berperan sebagai pusat pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, sebagai pusat data dan informasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta pusat koordinasi lintas sektor terkait pemberian pelayanan bagi perempuan dan anak terutama korban kekerasan” ujar Rahmi.
Lewat penyampaian tersebut, Sekda berharap agar dalam pembahasan di rapat tersebut, bisa diambil satu kesepakatan bersama, yakni antara P2TP2A, SKPD dan lembaga-lembaga terkait, dalam memberikan pelayanan terbaik untuk perempuan dan anak.
“Pertemuan ini sifatnya penting, sebab belakangan masih ada saja kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk itu melalui wadah ini, saya berharap agar bisa lahir satu kesepakatan kerjasama antara pihak P2TP2A, SKPD dan lembaga terkait lainnya, tentang langkah-langkah strategis guna memberikan pelayanan maksimal kepada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan, sesuai dengan fungsi dari P2TP2A,” kata Sekda.
Adapun kesepakatan tersebut nantinya harus benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak. Sehingga dapat tercapai tujuan pokok dari wadah ini, yaitu memberikan rasa aman dan nyaman bagi perempuan dan anak di lingkungan masyarakat. “Jika sudah ada kesepakatan tentang berbagai langkah strategis, wajib untuk dilaksanakan secara maksimal. Hal ini semuanya sudah termasuk dalam SK Bupati nomor 119 tahun 2017 tentang pembentukan pengurus P2TP2A Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,” jelas Sekda.
Selain Sekda, rapat tersebut juga dihadiri oleh TP PKK Boltim, Kadis Sosial, Kadis Kesehatan, Kadis Capil, Kapolsek, Camat, Danramil, unit PPA Polres Bolmong serta para Sangadi yang desanya rentan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Peliput: Dicky Mamonto
