Peristiwa tanah longsor diwilayah tersebut telah menutup ruas jalan jalan penghubung ke wilayah itu tertutup sekitar 100 meter, bahkan bencana tersebut satu Kepala Keluarag kehilangan tempat tinggal.
Kepala Pelaksana BPBD Bolsel Yamin Ismail S IP menghimbau warga agar tetap waspada, mengingat saat ini cuaca ekstrim sudah melanda Bolsel sejak beberapa bulan lalu.
“Warga diimbau agar tetap tingkatkan kewaspadaan, kami bersyukur pada bencana longsor kali ini tidak jatuh korban jiwa, kami akan segera menuju ke lokasi terjadinya longsor, dan menghitung kerugian yang dialami warga yang terdampak bencana, selain itu diminta kepada warga yang bermukim di sekitar lereng gunung terbuka atau daerah perbukitan yang terjal dan gundul agar dapat mengenali gejala tanah longsor,” imbau Yamin.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bolsel Drs Rolly Lomamay berharap, menjelaskan tentang gejala tanah longsor.
“Tanah longsor merupakan prosesperpindahan material baik berupa tanah batuan, lumpur, atau campuran semuanya, yang bergerak secara cepat maupun perlahan, dimana pergerakkan tanah longsor gejalanya dapat dikenali, karena hal ini juga disebabkan karena faktor seperti intensitas hujan yang dapat memicu gerakan tanah, batuan atau lumpur, munculnya retakan tanah yang melebar secara tiba-tiba, keruhnya air sumur di sekitar lereng, serta adanya suara gemuruh jika terjadi longsor baik dalam skala kecil maupun besar,” jelas Rolly.
Peliput : Aspriadi Paputungan
