Dalam sambutannya, Rusdi Gumalangit mengatakan, bahwa LPG (liquified petroleum gas) 3 Kg adalah barang bersubsidi yang diperuntukan khusus untuk masyarakat menengah kebawah sehingga Ia menghimbau kepada ASN dan golongan yang mempunyai penghasilan diatas rata-rata untuk beralih dari konsumsi LPG subsidi 3 Kg ke LPG Non Subsidi 5,5 Kg. “Khusus untuk ASN, pengusaha dan golongan yang mempunyai penghasilan lebih diatas rata-rata wajib menggunakan LPG 5,5kg,” ujar Gumalangit.
Rusdy berharap, Dengan adanya produk baru tersebut, Pertamina dapat menjamin ketersediaan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan memperolehnya. “Proses distribusi LPG harus lebih diperhatikan karena saat ini LPG sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Karena sudah menjadi kebutuhan harus dipenuhi,” kata Wabup.
Sekretaris Daerah, Muhammad Assagaf, menambahkan alasan dipilihnya ASN sebagai sasaran sosialisasi Bright Gas 5,5 Kg karena ASN memiliki pendapatan yang layak dan sudah seharusnya tidak ikut menjadi konsumen LPG Subsidi 3 kg, sehingga program subsidi pemerintah bisa tepat sasaran. ”ASN dipilih sebagai sasaran sosialisasi karena mulai bulan maret tahun 2018 tabung LPG 3 kg yang merupakan subsidi pemerintah benar-benar hanya untuk keluarga tidak mampu yang memili Kartu Keluarga Sejahtera,” terang panglima ASN Boltim tersebut.
Sementara, Perwakilan PT. Pertamina (Persero), Parrama Ramadhan mengatakan, dilaksanakannya sosialisasi bertujuan agar ASN menjadi contoh dimasyarakat dalam penggunaan LPG Non Subsidi karena LPG 3kg dikhususkan untuk rumah tangga kurang mampu dan usaha mikro. “Menurut survey distribusi LPG 3kg belum tepat sasaran, masih banyak restoran, cafe, hotel bahkan barangkali diantara kita ada yang masih menggunakan LPG 3kg,” terangnya.
Dia memaparkan, LPG 5,5 kg banyak memiliki keunggulan terutama dalam hal keamanan dimana untuk menjamin kualitas dan ketepatan isi bright gas 5,5 kg juga dilengkapi dengan segel hologram dengan fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh paten dan tidak dapat dipalsukan.