TOTABUANEWS, MANADO – Pada masa reses ke dua tahun 2017 anggota Dewan Propinsi Sulut daerah Pemilihan(dapil) Minahasa-Mitra Kristovorus Deki Palinggi (KDP) menggelar Reses dengan turun lapangan.lokasi yang di tuju yakni ditiga desa di kecamatan Tatapaan Minahasa Selatan.Kristovorus Deky Palinggi (KDP) diminta perjuangkan beberapa persoalan warga yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulut.
KDP diminta warga untuk menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk memperhatikan pengadaan Air bersih, Pemecah Ombak, Jembatan dan Irigasi pertanian.
Khusus untuk desa Sulu, warga dan aparat desa mengharapkan sumbangsih Pemprov terhadap irigasi didaerah persawahan.
“Lahan sawah kami setiap panen menghasilkan 33 ton gabah, namun hasil tersebut harusnya dapat berlipat ganda jika saja irigasi bisa lebih baik. Irigasi yang ada saat ini tidak memadai kebutuhan lahan karena yang terairi hanya kurang dari 60 persen sawah,” ungkap Maxi warga desa Sulu, Senin (18/9/2017).
Pada titik reses lainnya warga Desa Arakan KDP diminta untuk menyampaikan kepada Pemprov terkait dengan proyek pemecah ombak yang terkesan asal jadi.
Hukum tua Arakan Musa Budiman mengatakan pemecah ombak tersebut justru membahayakan warga.
“Kalau ombak besar, pemecah ombak nda berfungsi,” tegas Musa.
Menanggapi ini, Palinggi menyatakan akan memperjuangkan untuk jadi perhatian Pemprov .
“Penataan anggarannya diharapkan akan dapat dimasukan pada tahun anggaran 2018 tahun depan dimana pembahasannya akan dibahas bulan depan,” tandas KDP.
David Rumondor