TOTABUANEWS, BOLMONG – Dengan semangat Nawacita dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan kegiatan peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tingkat nasional 2017 yang mengangkat tema “Pengurangan Risiko Bencana “, yang pelaksanaannya digelar di 3 wilayah di Provinsi Papua Barat, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Raja Ampat pada tanggal 22- 25 Oktober.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Kepala BPBD, Channy Wayong yang turut hadir pada kegiatan tersebut menuturkan, tujuan peringatan Bulan PRB 2017 ini merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah dan masyarakat terhadap aktivitas Pengurangan Risiko Bencana dalam investasi untuk ketangguhan.
“Manfaat yang diharapkan adalah kemitraan antar pelaku penanggulangan bencana di indonesia, dan memberikan komitmen bersama antar pemangku kepentingan di Indonesia,” kata Wayong.
Kegiatan PRB adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis, untuk menganalisa risiko-risiko dampak terhadap kehidupan dan penghidupan manusia.
“Setelah hampir satu dekade upaya penanggulangan bencana di Indonesia dilaksanakan, telah banyak kemajuan dan capaian-capaian dalam membangun ketangguhan bangsa terhadap bencana melalui upaya “jelasnya.
Namun, besarnya bencana mengurangi bencana perlu terus dimonitor dan evaluasi agar upaya-upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko yang ada namun diharapkan dapat mengurangi risiko-risiko baru. Investasi PRB harus selalu dilakukan secara khusus dan agar dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, sejak Tahun 2009, Badan PBB UNISDR (Indonesian Nations International Strategy for Disaster Reduction) telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional (International Day for Disaster Risk Reduction).
“Hari Peringatan PRB ini menjadi pengingat sekaligus atas kemajuan, kesuksesan, capaian-capaian dalam ketetapan dampak di Indonesia, serta kegiatan ini sudah menjadi agenda Nasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2013,” tambahnya.
Untuk diketahui, sebelumnya juga penyelenggaraan Bebas Bulan PRB sudah digelar di Kota Mataram, NTB (2013), Kota Bengkulu, Bengkulu (2014), Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015), dan Kota Manado, Sulawesi Utara (2016).
Peserta Peringatan Bulan PRB 2017 diperkirakan lebih dari 3.000 orang yang terdiri dari Perwakilan Kepala Daerah, anggota DPR-RI, DPD-RI, DPRD, Kementerian dan Lembaga, pimpinan SKPD Provinsi, Kabupaten dan Kota, Ketua BPBD se-Indonesia, Organisasi Nasional, Daerah dan Internasional, Forum PRB, Praktisi Kebencanaan, Perguruan Tinggi, Lembaga Usaha, dan Organisasi Masyarakat,.
Peliput: Ebby Makalalag