Motcil Jadi Sumber Produksi Lele Sangkuriang BMR

0
157
Pemberian makanan pada median kolam penangkaran Lele Sangkuriang pada sistem bioflog, (Foto:Non)

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Budidaya Lele Sangkuriang sistem Bioflog di Kelurahan Motoboi Kecil (Motcil), Kecamatan Kotamobagu Selatan, menjadi sumber produksi Lele jenis Sangkuriang satu-satunya di Bolaang Mongondow Raya (BMR), khususnya di Kota Kotamobagu.

Ketua Kelompok UPR Syari’ah Motoboi Kecil, Rahmat kepada TOTABUANEWS mengatakan, pada 23  Desember 2017 lalu, pihaknya menerima bantuan bibit Lele Sangkuriang, dari Kementrian Perikanan dan Kalautan. “Bantuan APBN dengan bibit sebanyak 26.000 ekor, dan 10 unit  kolam, lewat pihak ketiga, kalau tidak salah, dari informasi kontraktor, ini memakan biaya 200 juta,” katanya, Selasa (27/03/2018).

Indukan Lele Sangkuriang jantan yang dicampurkan kedalam ikan mas, (Foto: Non).

Dirinya mengatakan, penangkaran Lele Sangkuriang ini, telah dilakukan jauh sebelum mendapat bantuan dari pemerintah. “Memang penangkaran ini sudah kami lakukan sebelumnya, sampai akhirnya, alhamdulilah mendapat bantuan dari pemerintah. Jenis ini kami pilih karena banyak keunggulannya dibanding lele jenis lainnya,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, penjualan jenis lele yang paling dicari ini, sudah merambah ke berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). “Saat ini, karna ini satu-satu tempat produksi, jadi pembeli datang langsung, pasar lokal BMR sih, tapi kami sedang dalam tahanapan untuk persiapan supley ke Manado, dengan permintaan, 1 ton atau 1000 kilo perbulannya. Dengan harga jual Rp 30.000 perkilo, sekilonya 5-6 ekor” jelasnya.

Telur Lele Sangkuriang sebelum menetas dan dipindahkan,(Foto: Non).

Untuk kesulitan penangkaran Lele Sangkuriang sendiri, lanjutnya, pada saat musim hujan, kemungkinan pembibitan tidak jadi 65 persen. “Caranya hanya tinggal memperhatikan atapnya, jangan sampai terkena hujan, karena daya tahannya lemah kalau masih kecil,”ungkapnya.

Dirinya berharap, pemerintah bisa membantu kelompok yang lain, agar bisa membudidayakan Lele Sangkuriang juga. “Karna ini bernilai ekonomis, apalagi yang sistim bioflog ini menghemat lahan, sehingga mudah dilakukan, apalagi kapasitas 1 kolam bisa menampung 2500-5000 ekor lele, dengan pemakaian selama 7 tahun, ini sangat membantu warga dan/atau kelompok yang tidak memiliki lahan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekertaris Kotamobagu, Adnan Masinae pada Musrembang RKPD, Senin (26/03/2018) sempat mengatakan, jika telah mengusulkan kembali bantuan sistem bioflog ini. “Untuk bioflog ini ada di Kelurahan Motoboi Kecil, penangkaran ikan lele, Insya Allah diusulkan kembali,” singkatnya.

Peliput : Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.