TOTABUANEWS.COM-Manado- Tak terasa kepemimpinan Joko Widodo –Jusuf Kalla pada periode ini akan selesai. Akankah ada episode selanjutnya? Dan bagaimana strategi politik untuk bertarung lagi? Tentunya kita semua tau apa saja yang dikerjakan sang Presiden hebat jebolan Universitas Gadjah Madah (UGM) itu, Banyaknya terjadi perubahan disegala aspek, baik dari segi pembangunan Infrastruktur yang merata maupun program-program handal lain yang sangat di rasakan hingga menyentuh masyarakat langsung. Alhasil sang Insinyur semakin kuat dan susah di tumbangkan siapa pun lawannya.
Untuk mengupas dinamika politik menjelang tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan dimulai pada Agustus mendatang ditandai dengan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di KPU, DPP Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) menggelar diskusi Publik.
Bertempat di hotel Aston Manado diskusi ini di Pimpin langsung oleh DR Jerry Massie sebagai Moderator, dan hadiri oleh para Akademisi,Pakar hukum dan Insan Pers, Selasa (13/03/18) mulai dari jam 16.00 wita sampai selesai.
Menarik menurut Massie, koalisi antar Parpol sudah mulai dijajaki. Sejumlah nama juga mulai dimunculkan untuk menjadi Capres maupun Cawapres. Salah satunya, koalisi poros tengah yang dimotori Partai Demokrat, PAN, dan PKB. Nama-nama Capres antara lain Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Anies Baswedan.Dan untuk Cawapres yakni Rizal Ramli, Agus Harimurti Yudhoyono(AHY),Muhaimin Iskandar,Zulkifli Hasan,Zainul (Gub NTB),mohamad sohibuliman,romahurmusiy.”terang Massie
Sementara itu rival beratnya Jokowi yakni Prabowo Subianto ,di kabarkan belum mengambil sikap dan menyatakan diri siap bertarung di Pilpres 2019 padahal Partai sudah memberikan pernyataan mengusung beliau untuk bertarung lagi.Hal sebaliknya dicerminkan Partai Demokrat yang masih mengambang entah arahnya kemana.
Pernyataan bersayap Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono entah wacana ataukah sungguh-sungguh .Di satu sisi Partai Demokrat masih berpeluang koalisi dan mencalonkan jagoanya, disisi lain dari segi eletabilitas Jokowi sudah semakin naik apalagi sudah tujuh Partai yang menyatakan diri untuk bergabung.
Jadi, kesimpulannya Pilpres 2019 ini kemungkinan akan terbentuk tiga poros.
“Kalau tidak meleset, tiga poros ini akan muncul. Akan tetapi jika Partai Demokrat merapat ke Pemerintah, secara otomatis hilanglah poros ketiga. Sudah pasti Partai Gerindra yang telah menyatakan sikap untuk mendukung Prabowo Subianto akan Head to head dengan Jokowi,” ujarnya
IPI juga mencermati bahwa koalisi-koalisi sebanyak 15 Partai ini sementara masih lobi-menglobi.
“Sampai saat ini saya mencermati bahwa koalisi-koalisi ini masih sementara lobi melobi, karena yang pasti masih ada perhitungan-perhitungan politik dari para tokoh-tokoh tersebut.” tutupnya.(Dvd)