TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pembuat lesung, ulekan, atau penghalus tradisional, Ipan Lasantu (47), warga Desa Kobo Kecil, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, masih tetap mempertahankan produksi pembuatan lesung, meskipun masyarakat sudah banyak beralih pada blender.
Dengan menggunakan peralatan tradisional dan seadanya, kepada TOTABUANEWS dirinya mengaku, sudah 4 tahun menjalankan usahanya sendiri. “Masih secara manual. Itu bahan bakunya juga batu asli, dari sungai, yang dipilih kualitasnya. Bagusnya, yang diambil adalah dari jenis batu Sara,” katanya, Selasa (20/03/2018).
Dalam sehari, dirinya bisa memproduksi 4 buah lesung berbagai ukuran. “Karna hanya saya sendiri, jadi dalam sehari bisanya hanya terbatas. Sebenarnya, kalau orang-orang tidak gengsi, daripada harian diupah 75 ribu, mending sama-sama membuat lesung, kalau banyak yang jadi, bisa dihargai 3 kali lipat,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, pernah mendapat bantuan dari pemerintah Kotamobagu berupa peralatan pada 2016 lalu, namun belum dirasa cukup. “Alhamdulillah, Pada 2016 lalu, saya sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, hanya dalam bentuk peralatan, hingga saat ini, belum dirasa mampu membuahkan hasil yang baik, untuk menunjang hasil produksi yang lebih banyak,” ungkapnya
Dirinya berharap, Pemerintah bisa memberikan bantuan, untuk perluasan produksi. “Saat ini penjualannya, masih saya masukan di pasar serasi, disitu sudah ada pelanggan. Namun saat ini juga harganya masih turun. Yah, saya berharap pemerintah kembali memberikan bantuan untuk lebih mengembangkan usaha ini,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Kobo Kecil, Repli N Ginintu melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Irwan Mokodompit mengatakan, saat ini akan mengupayakan pemberdayaan masyarakat, termasuk usaha Pembuatan Lesung agar masuk dalam Program Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
“Saat ini, Insya Allah mulai tahun ini, memang kami memprioritaskan pemberdayaan masyarakat, yang bakal dikembangkan, serta didorong lewat Anggaran Dana Desa (DD) pada 2018 ini. Kebetulan mereka membutuhkan dana, dan sentuhan pemerintah. Maka, akan dibantu oleh Bumdes dan sudah menjadi kewajiban pemerintah Desa untuk mendorong produk-produk termasuk Batu lesung tersebut, apalagi Kobo Kecil ini menuju Desa Pariwisata,” singkatnya.
Neno Karlina