Lahan Persawahan Kotamobagu Kian Mengecil

0
118

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Dinas Perikanan Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kotamobagu kekurangan lahan persawahan. Hal ini dikatakan Kepala Dispertanak Muljadi Surotenojo, Kamis (27/04/2018).

“Pembangunan perusahaan, dan bangunan-bangunan yang didirikan makin banyak. Sehingga persawahan sedang terancam. Terdata luas lahan persawahan di Kota Kotamobagu sekitar 1.700-an hektare. Luas lahan yang ada di Kotamobagu selang beberapa tahun terakhir ini sudah berkurang. Ini dikarenakan sudah banyak bangunan-bangunan,” terangnya.

Demikian lanjutnya, jika lahan persawahan akan diambil ahli oleh bangunan-bangunan tersebut. Demi mengantisipasi kebutuhan pangan di Kotamobagu, Dispertanak akan melakukan upaya-upaya.

“Sebenarnya kami sempat khawatir dengan ahli fungsi lahan pertanian. Akan tetapi pihak kami akan menjalankan program tanaman padi ladang. Karena tanaman padi ladang sangat memungkinkan, apalagi besaran lahan belum pernah disentuh,” katanya.

Sementara itu katanya, padi ladang berbeda dengan padi sawah. Dikarenakan padi ladang tidak membutuhkan lahan perairan, berbeda dengan padi sawah.

“Kalau padi ladang bisa hidup di daratan tinggi, dan juga tidak membutuhkan suplai air setiap hari. Dan padi ladang tersebut kwalitasnya tidak jauh berbeda dengan padi sawah,” singkatnya.

Dispertanak akan menargetkan sekitar 250 hektare lahan padi ladang. Akan tetapi untuk lebih lanjut pihaknya akan melakukan penyuluhan.

“Kita akan melakukan persiapan penanaman padi ladang dengan melakukan penyuluhan di kecamatan. Agar produksi beras di Kotamobagu tetap terjaga kwalitasnya,” paparnya.

Ia mengajak, untuk masyarakat yang memiliki lahan kosong, segeralah dimanfaaatkan. Karena pemerintah melalui dispertanak akan memberikan bibit dan pupuk gratis.

“Bagi masyarakat yang mempunyai lahan kosong, kami akan memberikan bibit dan pupuk gratis. Dan padi ladang tersebut berupa padi Gogo yang akan diberikan kepada petani,” ajaknya.

Adapun proses penanamanya sama dengan padi sawah. Hanya membutuhkan waktu 6 bulan, untuk masa panennya.

Peliput: Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.