TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Kue Panada Mama Yeyen yang dijajalkan di sentra penjualan Kue Basah, Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Kotamobagu Timur, laris manis dikalangan pembeli.
Tak hanya rasanya yang enak, harga jual relatif masih dibawah harga, membuat kue Panada ini diincar-incar pembeli.
“Rasanya sangat enak, apalagi yang masih hangat. Rempah dari isian kuenya sangat berasa, dan ukurannya juga masih besar,” kata Claudia Rondonuwu, seorang pembeli, Selasa (10/04/2018).
Dibandingkan dengan tempat lain, lanjutnya, Panada Mama Yeyen ini, sangat murah meriah.
“Kalau di tempat lain, biasanya dijual Rp 5.000, 00 per 3 atau 4 buahnya. Tapi di sini, sudah ukurannya besar, rasanya sangat enak, dan hanya dijual Rp 1.000, 00 saja perbuahnya,” ujarnya.
Terpisah, Lili Mokoagow, seorang penjual di Sentra Kue Basah turut membenarkan hal ini.
“Iyaaa, andalan sekali kue Panada Mama Yeyen ini. Bahkan, beberapa oknum Dokter, sudah berlangganan khusus. Setiap pagi, mereka tidak mau beli yang lainnya. Harus menunggu kue Panada Mama Yeyen dulu. Terkadang agar tidak kehabisan, mereka memesan jauh-jauh waktu,” singkatnya.
Sementara itu, Iyam Simbala atau Mama Yeyen, mengatakan sudah 25 tahun membuat kue Panada ini, tanpa menggunakan bantuan mesin.
“Sudah lama sekali, sejak anak saya masih Sekolah Dasar (SD), dan sekarang sudah menikah. kira-kira sejak kurang lebih 25 tahun yang lalu, saya mulai membuat kue Panada ini, khusus untuk panada saja. Tapi tidak menggunakan mesin, agar ita rasanya tidak berbeda. Biasanya yang pakai mesin itu, tidak seenak yang dibuat manual pakai tangan,” jelasnya.
Dalam sehari, dirinya mengaku, bisa memproduksi paling sedikit 500 buah kue Panada.
“Tergantung pesanan, tapi setiap hari paling sedikit 500 buah, kalau bulan puasa permintaan meningkat bahkan hingga 4000 buah. Pokonya, hanya tenaga saja yang disiapkan,” ucapnya, sambil tertawa.
Dari hasil menjual kue Panada, lanjutnya, segala kebutuhan rumah tangga bisa ditopang, termasuk bisa menyekolahkan anak.
“Ya bantu-bantu perekonomian. Bahkan, dari usaha ini, saya bisa membeli motor, dan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk isa menyekolahkan anak hingga selesai,” imbuhnya.
Dirinya berharap, pemerintah bisa mengupayakan bantuan, dan mendorong terus usaha kecil menangah.
“Ya kalau ada bantuan langsung juga bagus. Ini juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tapi, kalau mesin agak sulit karena rasanya akan berbeda,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina