Pembangunan Hotel Terganjal RTRW, ‘Home Stay’ Jadi Alternatif

0
50
Moh. Agung Adati

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU– Untuk mengantisipasi kekurangan kamar hotel, akibat meningkatnya kunjungan wisata ke Sulawesi Utara, khususnya Kotamobagu, adalah melalui penyedian ‘Home Stay’ di lokasi destinasi. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Agung Adati, Senin (30/04/2018).

“Ini akan sangat bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat di sekitar lokasi wisata. Apalagi, sebenarnya ini menjadi peluang bagi Kabupaten/Kota untuk terdorong dalam peningkatan kesejahteraan lewat sektor pariwisata,” katanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mendukung penuh program provinsi, dalam memajukan pariwisata daerah serta menopang tumbuhnya pariwisata di Sulut.

“Untuk tahun 2019 Disbudpar Kotamobagu, telah berencana untuk menyusun calender ivent yang berisi berbagai atraksi seni dan budaya yang dikemas dalam “Pesona Kotamobagu 2019″, sebagai salah satu upaya menarik wisatawan,” singkatnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dalam kegiatan Kerja Sama Lintas Sektor Pariwisata yang dilaksanakan di hotel Sintesa Peninsula, Kamis (26/4/2018) menjelaskan, untuk amenitas atau fasilitas pariwisata, terutama perhotelan di Sulut belum ada pertambahan.

“Sebenarnya sudah ada investor yang akan membangun dua hotel di Kota Manado. Tetapi terhambat oleh RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang sudah berumur 30 tahun. Ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Bagaimana mungkin Paal II dan ring road masuk wilayah pertanian. Hal ini menyebabkan investor tidak berani,” ujar Steven.

Lebih jauh, Kandouw juga mendorong kabupaten/kota untuk meningkatkan jumlah home stay sebagai ganti hotel.

“Itu secara tidak langsung akan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan nilai tambah dalam perekonomian,” tambahnya.

Diketahui, berdasarkan catatan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara (Sulut), sebagaimana data yang dihimpun telah mencapai 150 ribu.

Sementara untuk wisatawan domestik atau lokal bertambah 400 ribu dari target 2 juta wisatawan.

Khusus Kotamobagu, pada tahun 2016 berjumlah 49.947 orang. Wisatawan asing 76 orang. Sementara, tahun 2017 sebanyak 50.150 orang. Wisatawan asing 42 orang. Sumber Disparbud Kotamobagu.

Peliput: Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.