TOTABUANEWS, BOLMONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dalam waktu dekat ini bakal melakukan peninjauan disekitar Pelabuhan Labuan Uki yang berada di Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak.
Hal ini dikarenakan adanya laporan sebagian warga desa setempat mengalami gangguan kesehatan yang diduga akibat aktivitas bongkar muat batu bara milik PT Conch.
“Saya akan kroscek ke lapangan terkait laporan adanya warga yang mengalami keluhan gangguan pernapasan yang disebabkan dari uap batu bara,” ujar Kepala Dinkes Bolmong, dr Sahara Albugis, Kamis (10/5/2018) lewat telepon genggam.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan ada warga yang mengalami gangguan kesehatan, maka akan langsung diberikan penanganan medis.
“Pastinya akan diberikan obat bagi warga tersebut. Jika nantinya udara disekitar sudah sangat berbahaya dan berada diatas batas normal, maka kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusinya,” jelasnya.
Diketahui, aktivitas bongkar muat material batu bara milik PT Conch ini sudah berlangsung beberapa hari, dan mendapat keluhan dari warga sekitar.
“Banyak warga yang sesak napas karena diakibatkan oleh batu bara yang berapi di atas kapal tongkang.
sehingga menimbulkan asap yang polusinya sangat beracun,” ujar Putra L, salah satu warga.
Sebelumnya saat dikonfirmasi pada Rabu (9/5/2018), Kepala KPLP Labuan Uki, Masri Djafar melalui Baweu Talimbekas, salah satu petugas KPLP, membenarkan bahwa batu bara ini merupakan milik perusahaan yang bergerak di pembuatan semen.
“Batu bara ini berasal dari Sempayau Kalimantan, dan milik dari PT Conch. Sekarang sementara diangkut untuk dibawah di Desa Solog,” ujarnya.
Dirinya pun membenarkan bahwa sebelumnya sudah ada warga dan LSM yang datang mengeluhkan terkait proses pembongkaran batu bara ini.
“Tadi saja sudah ada LSM dan warga yang datang mengeluh dan meminta aktivitas ini dihentikan,” beber Talimbekas.
Atas persoalan ini, dirinya belum bisa memberikan solusi. Namun secepatnya akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.
“Secepatnya kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait,” ucapnya.
Sementara itu, pihak PT Conch yang ditemui ditempat tersebut enggan berkomentar lebih.
“Kami datang bukan terkait hal itu (batu bara),” ujar Nelly N Dagrasia selaku penerjemah, saat mendampingi seorang pimpinan PT Conch di kantor KPLP Labuan Uki.
Peliput: Ebby Makalalag