TOTABUANEWS, BOLMONG – Dana Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada tahun 2018 ini mengalami penurunan dari tahun 2017 lalu. Jika tahun lalu dananya sekitar 1,8 Miliar, maka pada tahun ini hanya menjadi 1,2 Miliar.
Anggaran yang berasal dari pemerintah pusat melalui dana APBN ini diperuntukkan bagi lembaga-lembaga PAUD yang resmi terdaftar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten dan kota untuk membiayai keperluan yang ada di lembaga tersebut, yang diantaranya pengadaan buku, Alat Peraga (AP) dalam dan luar.
Terkait hal ini, Tonny Tumbelaka salah satu Anggota Legislatif (Aleg) Bolmong dari Fraksi PDIP angkat bicara.
“Pengadaan buku Paud jangan ada intervensi. Biarkan dikelola oleh masing-masing sekolah,” ujar Tonny yang juga anggota Komisi III selaku mitra kerja Disdik, Kamis (10/5/2018).
Dirinya menegaskan, agar peristiwa tahun 2017 lalu terkait dugaan intervensi dan pungli dan BOP Paud tidak kembali terjadi.
“Tahun lalu biarlah menjadi bahan pelajaran dan koreksi. Untuk tahun ini kami akan lakukan pengawasan yang intensif,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Disdik Bolmong, Renty Mokoginta mengatakan bahwa dananya tinggal menunggu pencairan dari pusat.
“Seperti tahun lalu, dananya ke rekening pengelola. Terkait pengadaan buku dan AP dalam maupun luar menjadi kewenangan pengelola dengan pihak ketiga,” katanya.
Dirinya pun menegaskan, bahwa dalam pengadaan tersebut, pihaknya tidak akan mengintervensi.
“Saya sudah tegaskan ke bagian Paud agar tidak boleh mengintervensi, karena akan ada sanksi. Kalau pengawasan itu wajib. Saat ini hanya ada 10 perusahaan yang boleh menyalurkan AP dan buku di Bolmong,” ucapnya.
Saat ditanyai lebih lanjut nama dari kesepuluh perusahaan tersebut, Renty pun enggan memberitahukan secara rinci.
Peliput: Ebby Makalalag