TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Makam Raja Pertama Bolaang Mongondow Paduka Raja Datuk Coernelis Manoppo yang berada di Kelurahan Matali Kecamatan Kotamobagu Timur merupakan salah satu wisata religi maupun sejarah di Kotamobagu.
Makam raja ini mudah ditemukan, hanya terletak di depan jalan raya Matali. ini merupakan salah satu cagar budaya nasional yang berada di Kotamobagu.
Selain Makam Paduka Raja Datuk Cornelis, disitu ada beberapa makam keluarga raja, diantaranya Anak, Cucu serta kerabat Raja. Bahkan, Ayahanda Raja DC Manoppo yaitu Aboe Dangoe Manoppo pun ada di sana sejak 1867.
Di kompleks makam yang berukuran 7×10 meter ini juga, ada beberapa makam orang yang berperan penting dalam pemerintahan Bolaang Mongondow. Anggota DPR RI pada 1950 yang pertama mewakili BMR yakni Anton C Manoppo. Ia adalah anak tertua Kartini Manoppo, satu di antara istri Presiden Soekarno.
“Ketika Bolmong menjadi daerah kabupaten dan tidak lagi ada sistem kerajaan, beliau menjadi penjabat bupati pertama Bolmong. Abo’ Anton C Manoppo lahir pada 23 November 1906 di Kotamobagu dan wafat pada 17 Desember 1982 di Jakarta. Beliau merupakan anak dari Raja DC Manoppo,” ujar Abo Manoppo, salah satu generasi dari raja Manoppo, Kamis (28/06/2018).
Di sekitar situ juga ada makam kerabat, seperti Almarhum Djogoegoe Abo Pusung Abraham Sugeha, kakek dari mantan Bupati Bolmong Marlina Moha Siahaan. Juga ada makam AH Gobel, anak Raja Bolaang Uki yang merupakan kerabat dekat Raja DC Manoppo.
Makam Raja DC Manoppo seringkali dikunjungi masyarakat BMR.
“Biasanya ramai nanti menjelang bulan suci Ramadan. Mereka yang merupakan keturunan Raja DC Manoppo datang melakukan ziarah, tak hanya dari sekitar BMR, dari Jakarta juga datang ke Kotamobagu menyempatkan berziarah,” kata Abo.
Terpisah, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotamobagu Agung Adati, Raja D. C Manoppo adalah raja pertama yang memimpin pemerintahan Bolaang Mongondow.
“Disinilah raja D.C Manoppo dimakamkan bersama keluarganya. Raja D. C Manoppo adalah pemimpin pertama bolaang mongondow yang menggunakan gelar raja yang memerintah sejak 1905 sampai wafat 12 febuari 1927,” ungkap Agung
Kata Agung, makam ini juga terus dijaga , sebab salah satu yang merupakan cagar budaya nasional di Kotamobagu.
“Kami terus melestarikannya tentunya dijaga karena merupakan bukti sejarah pemerintahan pertama bolaang mongondow pada masa itu juga salah satu wisata religi dan sejarah bolaang mongondow,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina
