TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Tunggakan pembayaran tagihan air bersih pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bolaang Mongondow Raya (BMR) khususnya Kota Kotamobagu cukup tinggi. Buktinya piutang PDAM diatas 10 Miliar.
“Sebanyak 8000-an pelanggan PDAM di Kotamobagu mengalami penunggakkan tersebesar. Akibatnya PDAM mengalami kerugian di atas 10 Miliar,” dikatakan Direktur Utama PDAM BMR Irwan Paputungan, Kamis (07/06/2018).
Penunggak pembayaran tagihan air bersih merupakan warga yang berprofesinya berfariasi. Ada sebagai petani, pedagang, tenaga kontrak, oknum dewan, PNS dan lainnya yang juga merupakan warga kotamobagu.
“Sebagian besar menunggak itu di Kotamobagu. Dengan profesi yang berbeda-beda,” katanya.
Sementara bisa dikatakan Kotamobagu debit air bersihnya banyak dan harganya murah.
“Harganya per kubik hanya Rp 4ribu rupiah, berbeda dengan daerah lain sampai Rp 5 ribuan. Tapi masyarakat tidak pernah sadar akan bayar air. Padahal air di Kotamobagu masih murah,” jelasnya.
Sementara yang menjadi kendala sampai saat ini, ada daerah yang debit airnya kurang. Diakibatkan pipanya sudah tua.
“Salah satunya debit airnya kurang berada di daerah poyowa. Sampai sekarang juga masih menganggu. Itulah kendalanya pipanya sudah tua,” terangnya.
Dirinya mengimbau pemahaman kepada masyarakat, sadarlah bayar air bersih.
“Marilah masyarakat sadarlah bayar air bersih,” tukasnya.
Neno Karlina