TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Ayam potong jenis Arko, masih digandrungi beberapa pebisnis ternak. Pasalnya, lewat ayam potong jenis ini, pedagang masih bisa memiliki pendapatan yang lumayan besar, menyusul permintaan ayam dari waktu ke waktu semakin meningkat, apalagi pada waktu-waktu tertentu.
Abdul Kadir Bade (58), misalnya, seorang peternak ayam potong jenis Arko ini mengatakan, kualitas ayam Arko lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis ayam lainnya. Sebab, pemeliharaanya bisa mencapai Dua tahun kemudian bisa di pasarkan.
“Kelebihannya, pemeliharan dengan tahun, dagingnya juga seperti ayam berterlur dan tentuk kualitasnya lebih bagus dari ayam lainnya,” ujar Warga Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat ini, Selasa, (03/07/2018).
Dari bisnis tersebut, Ia mengakui dapat menghasilkan Lima hingga Selupuh Juta Rupiah per harinya.
“Perharinya bisa laku 20 hingga 50 ekor, harganyapun bervariasi mulai dari 50 ribu hingga 70 ribu per ekor tergantung besarnya,” ungkapnya
Sementara itu, Isnawati Lihawa (53) Istri Kadir juga mengakui, omset penjualan ternak ayamnya saat ini mengalami penurunan pasca lebaran Idul Fitri.
“Memang selama 4 tahun kami berbisnis ayam ini, setiap habis lebaran itu pasti sunyi pembeli. Sebab biasanya para pembeli mulai kurang mengonsumsi dagi ayam usai lebaran meskipun pada bulan puasa lalu itu banyak yang laku terjual,” kata Isnawati
Meskipun mengurang, namun penjualan ayam Arko itu juga masih terbilang stabil. Sebab mereka sudah mempunyai langganan tetap.
“Kami juga sudah mempunyai langganan tetap, sehingga masih cukup stabil meski mangalami sedikit penurunan. Yaah, biasanya tidak sampai sebulan penjualannya bisa normal kembali,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina