TOTABUAN.NEWS, BMR – Pemilihan kepala daerah serentak 2018 telah usai. Kini saatnya masyarakat se-Indonesia menatap pemilihan legislatif (Pileg) 2019, yang saat ini tahapannya sedang berlangsung.
Khusus untuk wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR) selain pertarungan di DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi maupun DPR RI, yang menarik disimak adalah perebutan kursi Senator (DPD RI). Dari amatan Totabuan News, ada lima kader BMR yang bakal bertarung merebut kursi senator yang diwariskan oleh senator Benny Rhamdani.
Dimana, dari 25 calon, ada lima kader BMR mendaftar pada Rabu (11/7) lalu, di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut pendaftaran calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah – Republik Indonesia. Kelima kader BMR tersebut diantaranya Muhammad Salim Landjar (kakak kandung Bupati Boltim Sehan Landjar), Cherish Hariete Mokoagow (Keponakan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow), Hendra Jakob (Tokoh Muda asal kecamatan Dumoga), Syahrial Damopolii (Mantan ketua DPRD Provinsi Sulut) dan Ivan Basri (tokoh muda BMR).
Dari kelima kader tersebut, masing-masing memiliki kekuatan dan sokongan massa dari beberapa tokoh serta adapula yang merupakan tokoh politik di BMR. Baik itu dari segi ketokohan, maupun sokongan yang akan menjadi penyumbang suara mereka.
Seperti Cherish Hariete Mokoagow. Meski namanya masih asing bagi masyarakat BMR, namun topangan kebesaran Bupati Bolmong Yasti Supredjo Mokoagow begitu jelas. Wanita cantik lulusan luar negeri ini mulai disosialisasikan ke masyarakat Bolmong. Termasuk mengambil bagian dalam setiap kampanye pasangan peraih suara terbanyak di Pilwako Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara – Nayodo Koerniawan SH (TBNK). Sehingga dirinya memiliki kans kuat ke DPD RI.
Kemudian figur yang satu ini, Muhammad Salim Landjar. Penggiat LSM ini kembali ke pentas politik setelah maju di Pilwako Kotamobagu Tahun 2013 silam berpasangan dengan Ishak Sugeha.
Aba Mato sapaannya juga memiliki kantong suara besar selain di Kotamobagu. Sebagai kakak kandung dari Bupati Boltim Sehan Landjar, Aba Mabo berpeluang mendapat topangan suara di wilayah Boltim. Tak hanya mendapat suara signifikan di Boltim, Aba Mato juga bisa mendulang suara besar di kabupaten Bolsel. Ini karena hubungannya dengan Bupati Bolsel Herson Mayulu saat ini sangat baik. Konon kabarnya kedua figur akan saling memberi dukungan. Herson akan mendapat dukungan besar dari wilayah Boltim untuk maju ke DPR RI, begitupun dengan MSL, kabarnya MSL juga akan mendapat dukungan dari masyarakat Bolsel untuk maju di DPD RI. Sehingga, MSL diprediksi akan melenggang mulus ke DPD RI.
Selanjutnya Tokoh muda Hendra Jakob. Mantan anggota Polri angkatan 2002 ini merupakan pemuda asal wilayah Dumoga. Meski dibilang baru dalam dunia politik, namun diyakini bisa mendulang suara yang cukup signifikan. Pergaulannya yang cukup luas, akan mampu menarik simpati masyarakat BMR bahkan sulut. Beberapa waktu lalu, alumni SMA Negeri 3 Kotamobagu angkatan milenium ini, sedikit memberi bocoran soal strateginya untuk maju di DPD RI. Ia mengaku memiliki strategi jitu untuk meraup suara, tapi dikatakannya itu masih bersifat rahasia.
Berikutnya juga tokoh muda yang dikenal cerdas, Irvan Basri yang akrab disapa Ibas. Sebagai seorang organisatoris, Ibas dianggap mampu mewakili kaum intelek dan kaum muda sulut lebih khusus BMR. Suami dari Nani Dianasari Korompot ini merupakan mantan aktivis PMII, Pemuda Ansor dan NU.
Apalagi Ibas juga dianggap salah satu tokoh muda Sulut potensial kedepan. Karirnya dari wartawan radio senior hingga peneliti telah mengantarkannya masuk dalam lingkaran istana saat ini.
Yang terakhir adalah Syahrial K Damopolii yang disapa Yal. Sebagai mantan ketua Deprov Sulut dua periode, nama Yal tak asing bagi masyarakat Sulut apalagi BMR. Papa Dona sapaan lainnya juga dikenal sebagai ketua tim pemenangan paslon Jainuddin Damopolii – Suharjo Makalalag (JaDi-Jo).
Sebagai ketua tim pemenangan disituasi yang masih “panas-panasnya” ini Yal berpeluang mendapat sokongan suara dari pendukung JaDi-Jo. Belum lagi ketenarannya diluar BMR, Yal memiliki relasi kuat di Minahasa dan Manado. Namun sayangnya, pencalonan Om Yal bakal terkendala dengan aturan KPU yang baru. Dimana sebagai seorang mantan napi, tidak diperbolehkan ikut dalam pencalonan.
Sementara itu, Ardiles Mewoh Ketua KPU Sulut saat dikonfirmasi dirinya membenarkan sebanyak 25 balon yang mendaftarkan diri ke KPU Provinsi. “Mulai hari ini (kemarin,red) sampai tanggal 18 mendatang, berkas para calon akan kami verifikasi,” ungkapnya. Menurutnya, dari 25 calon yang sudah mendaftarkan diri, hanya empat saja yang akan mewakili Sulut di Senayan nanti. “Semua Provinsi untuk DPD RI sama hanya empat kursi,” pungkasnya.
Tim Totabuan News