Kasus DBD Terus Hantui Tumobui

0
65
Apek D.M

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Ancaman Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meresahkan warga kotamobagu kususnya warga yang menetap di kelurahan Tumobui Kecamatan Kotamobagu Timur. Dikabarkan, dalam waktu empat bulan, DBD menyerang lebih dari 10 Warga Tumobui mulai dari Balita hingga orang Dewasa.

Fia Montolalu (36) adalah orang tua dari Glow Tulandi balita perempuan usia 4 Tahun yang sempat terdampak penyakit DBD. Menurutnya, DBD menyerang anaknya sekitar bulan lalu. “Ada beberapa hari di rumah sakit namun tidak ada perubahan, sehingga kami keluarga merujuknya di RS, Kandow Manado, syukur sudah sembuh,” kata Fia.

Meski begitu, sejumlah warga Tumobui masih merasa khawatir dengan ancaman penyakit DBD tersebut. “Melihat ada lebih dari 10 korban, pastinya kami merasa resah dengan DBD ini. Sehingga kami minta pemerintah segera ambil langkah mengatasi penyakit menular ini,” ujar ibu dua anak tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu Devie Ch Lala mengatakan, sudah memberikan pemberantasan dengan cara Foging. “Meski pemeriksaannya itu tidak harus difoging sebab, tidak memenuhi syarat untuk difoging,” ungkap Kadis

Dijelaskannya, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) adalah solusi dimana untuk menghindari ancaman DBD. “Jika terus dilakukan foging maka yang mati hanya nyamuk besar kemudian nyamuk juga akan kebal dengan obat foging yang terus menerus dilakukan. Sehingga solusinya adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) dengan cara membersihkan lingkungan, itu yang paling perlu untuk mencegah DBD,” jelasnya.

Diapun mengajak, kepada seluruh masyarat kotamobagu khusunya kelurahan Tumobui untuk menjaga kebersihan lingungan untuk mencegah datangnya penyakit DBD.

“Didalam lingkungan yang bersih terdapat hidup yang sehat. Nah dengan menjaga kebersihan lingkungan, maka tentu kita akan terhindar dari ancaman penyakit DBD,” pungkasnya

Terpisah, Kepala Bidang pelayanan kesehatan Apek DM menambahkan, terhitung sejak bulan Januari sampai Agustus 2018, laporan kasus DBD sudah ada 70 kasus. “Sampai saat ini, laporan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aides Aygepti ini, sudah ada 70 kasus. Meski demikian, tidak sumua bisa dilakukan penanganan berupa fogging,” katanya.

Menurutnya, dari hasil penelitian dan pantauan lapangan, hanya 22 kasus yang layak fogging.

“Iya, tidak semua serta merta. Apalagi fogging ini harus ada persyaratan yang dipenuhi. Karna, ini juga racun. Lagipula, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, dan bukan jentik. Jadi tidak bisa dijadikan, satu-satunya alternatif. Yang utama adalah, tetap menjaga kebersihan dengan tetap membudayakan menguras, Menutup, dan Mengubur (3M), barang-barang yang bisa jadi tempat sarang nyamuk,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.