TOTABUAN.NEWS, BMR – Polemik tapal batas Kabupaten Bolaang Mongondow Seletan (Bolsel) dan Kabupaten Bolmong, memetik perhatian berbagai pihak. Salah satu tokoh masyarakat Bolmong Raya, Muhammad Salim Landjar menyayangkan memanasnya persoalan tapal batas dua daerah bersaudara itu.
Kepada Totabuan News, sosok yang dikenal dengan pelopor terbentuknya panitia pemekaran Bolmong Raya ini, mengungkapkan harusnya kedua kepala daerah yakni Bupati Bolsel Herson Mayulu dan dan Bupati Bolmong Yasti Mokoagow, hadapi persoalan tapal dengan kepala dingin. “Saya sangat menyangkan keluarnya pernyataan yang sudah mengarah pada provokativ. Harusnya kalimat itu tidak keluar, persoalan ini dibicarakan dengan baik,” kata MSL.
Lanjut MSL, memang saat ini ada upaya hukum yang sedang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bolmong. “Nah, apa juga yang dilakukan pemkab Bolsel dengan mengeluarkan anggaran hampir 1 miliar untuk membangun tugu perbatasan di puncak tongara sebelum ada keputusan hukum, itu adalah resiko mereka jika putusan dimenangkan pemda Bolmong,” ujar MSL.
Sehingganya kata MSL, sebagai orang yang lebih tua dari kedua kepala daerah Herson dan Yasti, dirinya akan menemui keduanya untuk upaya, agar memanasnya persoalan tapal batas tidak berkelanjutan. “Bolaang Mongondow Raya terbingkai dalam moto leluhur, yakni Mototabian, Mototanoban dan Motototompiaan. Nah moto ini harus kita jaga, apalagi sebagai kepala daerah merupakan panutan masyarakat,” tutup calon anggota DPD RI ini.
Konni Balamba