Neneng: NKRI Harga Mati, Kotamobagu Harga Pasti

0
278
Bersama Serda Komarudin, Neneng antusias sambut HUT RI dengan jualan bendera, (foto:Non)

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Menjadi pedagang bendera (Merah Putih) musiman, bersama suaminya, Muhamad Ramdan (44), Neneng Kartini (37), warga asal Kelurahan Leles, Kota Garut, Provinsi Jawa Barat, memilih Kota Kotamobagu sebagai tempat berjualan.

Menurutnya, Kotamobagu adalah kota penuh keramahan dan penuh kepastian, karena antusiasme masyarakat dalam menghormati jasa pahlawan bisa dilihat dari tingginya nilai beli bendera.

“Kalau kata orang, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati, Kotamobagu harga (jualnya) pasti. Meski tergantung rezeki juga, sih mbak. Tapi, di sini (Kotamobagu) masyarakatnya memang memiliki nilai beli yang tinggi pada bendera. Apalagi pada tanggal-tanggal 5 sampai 16 Agustus,” kata Neneng, Rabu (01/08/2018).

Untuk harga jual, Neneng mematok harga dari Rp. 5.000 sampai Rp. 400.000.

“Tergantung harga dan ukurannya, kalau untuk di mobil Rp. 5000, kalau yang untuk perkantoran bisa sampai Rp. 400.000,” jelasnya.

Neneng berharap, warga Indonesia lebih menghargai (bendera) Merah Putih, sebagai kebanggaan bangsa.

“Terlepas dari sekadar jualan, untung atau rugi, tapi semoga masyarakat memasang Bendera di masing-masing rumah,” singkatnya.

Terpisah, salah seorang pembeli, yang juga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Sersan Dua (Serda) Komarudin, mengatakan, menjamurnya pedagang bendera merupakan wujud uforia terhadap peringatan hari kemerdekaan.

“Ya, kan sudah mau tujuhbelasan. Saya juga beli untuk dipasang di Koramil Dumoga. Dan adalah wajar jika seluruh warga Indonesia, bergembira dan menyambut peringatan HUT RI dengan suka cita. Marilah kita mencintai tanah tumpah darah kita, Indonesia. Merdeka!,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.