TOTABUAN.NEWS, KALIMANTAN TIMUR – Seluruh masyarakat Bolaang Mongondow Raya (BMR) perlu berbangga diri. Pasalnya, pada Sabtu (22/09) pagi tadi, salah satu putra terbaik BMR yakni Ir Restuardy Daud Sugeha MSi dilantik sebagai pejabat sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Timur.
Pelantikan, Restuardy Daud Sugeha dilakukan Mendagri Tjahjo Kumolo di Lamin Etam Kantor Gubernur Kaltim. Beberapa pesan sempat diberikan Mandagri kepada Sugeha usai dilantik.
Beberapa diantaranya, yakni terkait korupsi, yang beberapa waktu belakangan sering menjadi masalah bagi Kepala Daerah menjabat. “Persoalan korupsi. Ada 120 Kepala Daerah yang tersangkut korupsi. Belum termasuk bawahannya. Hati-hati dalam persoalan ini. Biasanya korupsi berhubungan dengan perencanaan anggaran, hibah dan bansos serta mekanisme pembelian barang dan jasa,” ucap Tjhajo Kumolo.
Selain itu, Tjahjo juga sempat berikan sanjungan kepada Awang Faroek, Gubernur Kaltim yang lengser dari jabatan usai dirinya maju sebagai caleg DPR RI dalam Pemilu 2019.
“Saya 10 tahun bertetangga dengan pak Awang, saat beliau ada di DPR RI, sampai menjadi Wakil Ketua Komisi Pemerintahan. Perjuangan pak Awang belum berakhir. Beliau pernah 2 kali jadi Gubernur, dan kembali bersaing untuk bisa masuk di DPR RI,” ucap Tjahjo Kumolo, Sabtu (22/9).
Sementara itu, Restuardy Daud Sugeha yang diwawancara media usia pelantikan ikut memberikan tanggapan akan hal-hal yang ia lakukan di masa jabatan sebagai Penjabat Gubernur Kaltim.
“Saya diberi tugas untuk melanjutkan pemerintahan sampai dengan dilantiknya Gubernur baru. Bisa seminggu, dua minggu, atau sebagainya. Itu menunggu pak Presiden untuk waktunya. Sampai dengan itu, saya harus yakinkan semua berjalan. Mulai dari stabilitas, aspek pelayanan publik, hingga masuk ke tahapan pemilu dimana esok sudah mulai kampanye,” ucapnya.
Adanya proyek-proyek di Kaltim, diakuinya juga akan dilanjutkan. Proyek tersebut merupakan proyek-proyek masa jabatan Awang Faroek yang belum selesai. Misalnya, tol Balikpapan-Samarinda, Jembatan Mahakam IV, hingga ke Masjid di Lapangan Kinibalu.
“Prinsip saya melanjutkan program-program pak Awang Faroek. Kan beliau dari aspek dokumen mulai anggaran dan perencanaan kan sampai Desember. Semua program strategis nasional dan daerah yang harus diselesaikan, itu menjadi prioritas. Saya memastikan itu tetap berlangsung. Tak ada kebijakan khusus, kecuali meneruskan itu,” ucapnya.
Dikejar terkait beberapa program serta proyek pembangunan yang sedang hangat hingga dapat penolakan dari masyarakat, seperti pembangunan masjid serta pembebasan lahan tol Balikpapan-Samarinda, Restuardy sampaikan ia juga akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Saya tetap lanjutkan. Untuk (penolakan) kami akan lakukan berbagai pendekatan,” ucap Sugeha.
Konni Balamba