TOTABUAN.NEWS, MINSEL — Kepala Unit (Kanit) Laka Polres Minsel, Aiptu Maxi Liuw mengungkapkan kalau kendaraan rombongan Bupati Bolmut yang mengalami kecelakaan di jalan Trans kemarin memang berkecepatan tinggi.
“Rombongan Bupati saat itu akan menuju Bolmut, karena terlalu cepat salah satu mobil oleng. Mobil Nissan Juke disaat akan melambung, ternyata ada mobil yang datang dari arah Kotamobagu. Saat menghindar mobil menabrak pohon,” terang Maxi Liuw.
Ditambahkannya, kendaraan tersebut menabrak pohon di bagian samping mobil, disisi pengemudi. “Jelaslah kecelakaan ini karena kecepatan tinggi. Dari 4 (empat) penumpang, 3 diantaranya mengalami benturan yang parah. Ada yang patah kaki kiri, robek di kepala, pokoknya benturan-benturan. Untunglah para penumpang ini diselamatkan oleh sistem airbag yang ada di kendaraan tersebut,” kata Maxi Liuw.
Akibat Lakalantas ini, 3 korban langsung dirujuk ke RSUD Amurang dan RS Kalooran Amurang, sebelum akhirnya dirujuk lagi ke RSUD Malalayang. “Jadi tidak ada yang ugal-ugalan dan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, hanya luka-luka dan semua dalam posisi sadar. Kecelakaannya pun terjadi di ruas jalan trans Sulawesi, tepatnya di jalan lurus Desa Sapa,” jelas Maxi Liuw.
Dirinya bahkan menghimbau kepada kendaraan yang mengikuti iring-iringan pejabat, sebaiknya jangan saling mendahului. Jangan karena ingin dengan mobil pejabat, lalu saling mendahului.
Kapolres Minsel, AKBP FX Winardi Prabowo SIK meminta memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan. “Agar dalam rombongan rangkaian yang panjang harus lebih diperhatikan faktor keamanan dan keselamatan sangat penting,” kata FX Winardi Prabowo.
Namun sebelumnya Kabag Humas Pemda Bolmut Khristanto Nani kepada Totabuan News menjelaskan, rombongan kendaraan bupati Bolmut tidak melaju tinggi. “Rombongan bapak kemarin sangat tidak ugal-ugalan. Kecepatan iring-iringan hanya sekitar 60-80 km/jam karena rombongan panjang dan teman-teman dari Pengawalan sudah antisipasi itu,” ujar Nani.
Lanjut Nani, kecelakaan tersebut adalah musibah yang tidak juga diinginkan oleh siapa pun. “Kalau mau ditanya ke korban, pasti dia juga tidak suka kecelakaan seperti itu sampai merugikan materi. Tapi namanya musibah, tidak ada yang bisa prediksi,” jelasnya.
Sumber : Berita Manado