TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Kota Kotamobagu, merupakan daerah penyumbang stok darah terbesar di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Hal ini dikatakan Urusan Pengerahan Pelestarian Donor Darah Sukarela, Palang Merah Indonesia (PMI) Wilayah BMR, Hartono Bin Karno, kepada TOTABUAN.NEWS, saat melakukan donor darah sukarela, lewat mobil Unit, di Disdukcapil Kotamobagu, Selasa (09/10/2018).
“Iya, ini merupakan agenda rutin kami, dengan beberapa instansi, berupa Disdukcapil, Kantor Kecamatan Kota Timur, Kota Selatan, Masjid, dan beberapa sekolah, semuanya di Kotamobagu. Sehingga dapat dipastikan stok darah ini memang paling basar dari sini (Kotamobagu) yang kemudian disupley di BMR, bahkan di Minsel,” katanya.
Menurutnya, saat ini PMI sedang kekurangan stok darah, apalagi menyusul animo masyarakat dan pengetahuan akan manfaat donor darah masih kurang.
“Saat ini memang kurang, bahkan golongan darah O tidak ada. Golongan darah O kosong. Kebutihan darah 1 bulan, 500 sampai 600 kosong. Untuk manfaat donor sangat besar, selain tantunya sebagai kerja sosial, dan pahala. Ini penting untuk uji kesehatan, uji saring hepatitis A,B,C pengakit yang biasa ditimbulkan akibat kelabihan sel darah merah. Dan, untuk area Kotamobagu sendiri, yang paling dominan ditemui adalah virus Hepatitis B, Hepatitis C, yang bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, selama ini masyarakat, salah mengartikan harga perbantalan darah yang dituding terlalu mahal.
“Ini perlu dijelaskan, agar tidak terjadi salah paham. Kami tidak menjual darah, ada pun harga yang selama ini harus dibayarkan perkantongnya, adalah biaya
pengolahannya, tahapannya panjang, agar darah tetap steril dan tidak mati. Tahapan itu adalah uji saring darah donor (Hepar ABC dan sipilis, HIV), uji cocok seradi darah donor dan darah pasien, pemeriksaan kembali gol darah, biaya operasi lain, kantong, servis donor,” jelasnya.
Dirinya berharap, masyarakat BMR, khususnya Kotamobagu, sadar manfaat donor darah.
“Harapan dari PMI terhadap pemerintah, adalah agar turut membantu mensuport, paling tidak menginformasi kepada instansi untuk membantu donor,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, darah yang didonorkan akan disimpan dalam paltbank, suhu -2 sampai 4, sampai 35 hari. Dan jika lewat masa akan dimusnahkan, bersama darah hasil donor yang teridentifikasi terkena virus.
Peliput: Neno Karlina