Diduga Cemari Lingkungan, PT MSM Dan DLH Provinsi Sepakat Salahkan Alam

0
37

TOTABUAN.NEWS- MINUT- Sesuai hasil aspirasi masyarakat terkait adanya dugaan pencemaran air di sungai sejumlah daerah di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) akibat aktifitas pertambangan dari PT MSM dan PT TTN, Komisi IV DPRD Sulut dibawah pimpinan Ketua Komisi IV James Karinda SH (JK) mengunjungi lokasi dugaan pencemaran serta PT MSM dan PT TTN, Selasa (05/03) siang.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Inggried Sondakh, Sekretaris Komisi Fanny Legoh, serta anggota Muslimah Mongilong, Herry Tombeng, Nori Supit dan Sisca Mangindaan.

Dalam forum, JK mempertanyakan kebenaran aspirasi masyarakat terkait limbah air panas yang terjadi.

“James Karinda, kunjungan kami merupakan hasil serapan aspirasi dari masyarakat yang berkembang di media dan menjadi informasi menarik. Karena masalah lingkungan hidup bersangkutan dengan lingkup Komisi IV,” ungkap JK.

Menjawab pertanyaan tersebut pihak MSM bagian tehnis secara panjang lebar mengurai alur pembuangan air panas yang disebut sebut masyarakat telah mencemarkan sungai yang intinya mereka menyampaikan bahwa hal tersebut adalah murni proses yang disebabkan alam.

“Bahkan sumber sumber air panas itu sudah ada sejak dulu yang menurut para ahli bisa saja berasal dari gunung dua saudara bahkan ada yang memgatakan sumbernya dari gunung Klabat,” pungkasnya.

Lebih diperkuat lagi oleh Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara Marly Gumalag berdasarkan kajian yang mereka lakukan bahwa memang tidak ada pencemaran yang disebabkan oleh MSM.

“Air panas yang di buang melalui sungai oleh PT MSM masih sesuai dengan uji baku mutu dimana suhunya mencapai 24 derajat celcius yang menurut beliau suhunya sama seperti hangatnya air hujan,” ungkap Kadis.

Menanggapi pemaparan pihak MSM dan Kadis LH, Karinda Cs tetap bersikukuh agar MSM serta Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan kajian untuk meminimalisir keluhan warga.

Ketua komisi IV mengambil kesimpulan dalam dua pekan ini untuk segera menyelesaikan masalah krusial ini mengingat dampak buruk bagi warga sekitarnya dan segera membantu mereka yang datang mengeluh masalah air bersih.

“Apalagi keluhan terkait air berih di beberapa kampung di lingkar tambang dalam waktu 1 sampe 2 minggu harus segera di realisasikan.” tutup Karinda

(Dvd).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.