TOTABUAN.NEWS, BOLMONG – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow benar-benar bertanggungjawab, atas musibah yang dialami para penambang yang menjadi korban longsor di lokasi tambang Bakan.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Bolmong dalam melakukan evakuasi korban pasca kejadian beberapa waktu lalu. Bahkan, menurut Asisten II Pemkab Bolmong, Muh Yudha Rantung, Pemkab berencana menyiapkan kuburan masal bagi para korban yang indentitasnya belum teridentifikasi. “Inikan sudah hari ke enam, kita tidak tau kondisi korban seperti apa, tidak bisa juga dibiarkan kalau sudah diangkat dan tidak ada keluarga yang mengambil, tentu pemkab tidak akan membiarkannya. Pemkab akan menyiapkan kuburan masal,” kata Yudha.
Lanjut Yudha, kuburan itu akan diberi tanda tertentu dengan ciri-ciri korban yang dimakamkan. “Setelah beberapa hari kemudian ada yang mendapati kecocokan identitas dengan korban yang sudah di kuburkan, maka akan dipersilahkan keluarga memindahkan,” jelasnya. “Selain itu, di RS Kotamobagu tidak ada freezer pendingin mayat. Sehingga korban tidak bisa dibiarkan lama berada di rumah sakit,” kata Yudha.
Terpisah, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani F Siahaan mengungkapkan sejak saat ini baru 20 korban yang diketahui hilang dalam kejadian tersebut. Hal itu sesuai dengan laporan yang diterima di pos pengaduan orang hilang. “Ada 20 yang sudah melapor ke pos pengaduan orang hilang,” pungkasnya.
Perlu diketahui, dari informasi korban selamat tambang maut bukit Super Busa, jumlah penambang yang berada di dalam lubang galian saat longsoran terjadi berjumlah 70an orang.
TIM TOTABUAN NEWS