TOTABUAN.NEWS, BMR – Partai Golongan Karya (Golkar) Bolmong Raya ingin mengembalikan kejayaan mereka pada Pemilu tahun ini. Saat ini Partai berlambang pohon beringin terus mengatur strategi untuk kembali mengambil hati masyarkat Bolmong Raya (BMR). Tak muluk-muluk, tiga kursi jadi target mereka akan direbut di DPRD Provinsi dari dapil BMR.
Hal itu tercermin dalam pernyataan Politisi Golkar Bolmong Raya, Raski Ashari Mokodompit. Putra sulung Hi Djelantik Mokodomopit mengatakan, kesiapan Golkar sudah sangat siap menghadapi Pemilu 2019. Apalagi untuk kursi gedung cengkih. Dirinya begitu optimis Golkar masih mendapat hati masyarakat BMR sejak dulu hingga sekarang.
“Untuk Deprov Sulut dengan banyaknya partai dan caleg yang cukup kompetititf ini, kami masih yakin bertahan dengan dua kursi. Menjadikan atau menargetkan tiga kursi memang bukalnya mudah, tapi mudah-mudahan ini bukanlah hal mustahil,” terang personil Komisi II Deprov Sulut ini.
Alasannya cukup menarik, karena menurutnya rakyat BMR yang pasti sudah bisa membadingkan sejak dulu samapai sekarang Golkar adalah partai yang tetap komitmen bersama rakyat. “Terutama dalam menempatkan kader BMR dalam posisi strategis di lembaga legislatif tingkat provinsi,” ujarnya.
Raksi sendiri merupakan legislator dua priode Deprov Sulut. Ia kembali maju untuk kali ketiganya. “Berpolitik untuk lahan pengabdian. Hampir 10 tahun menggeluti aktifitas ini, perlahan-lahan membentuk pribadi saya untuk lebih banyak lagi berbuat yang terbaik bagi daerah,” pungkasnya.
Di line up caleg Golkar ada dua incumbent. Selain Raski ada Hanafi Sako kembali bertarung. Hanafi menjadi pengganti antar waktu (PAW) Marlina Moha Siahaan, mantan Bupati Bolmong dua priode.
Menurut Sako, majunya dia kembali optimis optimis dapat meraih kembali dukungan masyarakat, baik pendukung yang lama maupun yang baru. Kepercayaan dirinya dikarenakan dirinya sudah melakukan banyak kunjungan ke hampir seluruh desa/kelurahan se-Bolmong Raya. “Mudah-mudahan saya masih dipercayakan masyarakat untuk mewakili Bolmong Raya sebagai DPRD Provinsi,” ujar politisi berlatar belakang pendidik dan bankir ini.
Kemudian ada sosok muda Gabriel Marjulando Tangkere. Putra dari politisi Marten Tangkere ini begitu gencar melakukan sosialisasi. Bahkan untuk wilayah pantura sosok pemuda ini banyak dielu-elukan. “Kalau di wilayah pantura sudah tak diragukan lagi. Bahkan saya optimis dapat meraup suara terbanyak di pantura,” kata Gabriel kepada awak media ini saat berada di desa Tiberias, Kecamatan Poigar, baru-baru ini.
Caleg berikutnya yang menjadi andalan Golkar adalah mantan Bupati Bolmong Salihi Bue Mokodongan yang dikenal memiliki pendukung fanatik. Kemudian ada politisi senior Sultan Zulkarnaen dan pengusaha Iwan Naukoko.
Dari kaum hawa, Golkar juga menyodorokan tiga kader perempuan. Ada Delyria Siagian Korompot yang merupakan istri mantan Dandrem Santiago. Kemudian ada Hj Suriati Tjandreng istri alhamrhum mantan legislator Deprov Sulut Hi Sudirman Hasan. Dan terakhir Nenny S Kandou.
Dibalik itu Golkar punya beban berat. Sejak dua pemilu prestasinya ke Deprov Sulut terus menurun seiring hilangnya kursi kekuasaan di eksekutif yang selama ini menjadi andalan mereka.
Namun disisi lain, pengamat politik Rizky Iyan menilai caleg Golkar untuk dapil IV BMR tidak maksimal dalam sosialisasi di lapangan. Selain itu, Iyan meragukan line up caleg Golkar yang maju kali ini. “Memang yang agak rawan ini sebenarnya Golkar. Karena dari beberapa tempat yang kita petakan memang dari caleg Golkar belum optimal konsentrasi di lapangan. Karena pertama, dari sisi line up, kita coba bandingkan dengan partai lain masih agak sulit untuk Golkar. Sejauh ini incumbent punya potensi yang cukup kuat. Tapi incumbent ini sama-sama belum optimal penetrasi dilapangan berbeda dengan caleg lain di lapangan,” pungkasnya.
Tim Totabuan News
